JATIMTIMES - Tanah longsor di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, memutus jalan utama menuju Pura Luhur Giri Arjuno sejak Senin (19/5/2025) malam. Sekitar 12 jam tertutup material longsor, akses tersebut bisa kini sudah bisa dilalui kendaraan pasca-dilakukan pembersihan.
Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat, peristiwa itu terjadi pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB. Tanah longsor berasal dari tebing setinggi 30 meter dan lebar longsor sekitar 25 meter.
Baca Juga : Jennifer Coppen Berseteru dengan Adik Ipar, Justin Hubner Disebut Penyebabnya
Akses jalan yang terputus cukup berdampak pada pertanian dan wisata di wilayah setempat. Sejumlah kendaraan wisataawan juga harus menunggu saat pembersihan masih berlangsung.
Berdasarkan pantauan JatimTIMES, sekitar pukul 10.00 WIB pada Selasa (20/5/2025) akses jalan sudah dalam tahap akhir pembersihan. Tim gabungan dibantu armada dan personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Batu untuk penyemprotan sisa material di jalan. Di waktu yang sama, kendaraan baik roda dua maupun roda empat sudah diperbolehkan melintas.
"Akses jalan menuju ladang maupun Pura Giri Arjuno sebelumnya tertutup total. Saat ini sudah bisa dilalui kendaraan dua arah," jelas Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu Arif Purwanto saat dikonfirmasi, Selasa (20/5/2025).
Pembersihan harus dibantu alat berat untuk mempercepat pemindahan material longsor. Arif menyebut, prosesnya dilakukan sejak pukul 06.00 pagi lantaran mempertimbangkan pentingnya akses untuk warga yang berkegiatan di ladang.
Penanganan melibatkan DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), relawan, Tahura, FPRB, perangkat desa, dan TNI-Polri. Menurut Arif, tidak ada kendala yang berarti dari proses pembersihan. Hanya saja, material longsor yang terdiri dari tanah, ranting, batu, hingga rumpun bambu dan kayu membuatnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Baca Juga : KAI Imbau Penumpang Datang Lebih Awal, Antisipasi Dampak Demo Ojol
"Sisa material rumpun bambu dan kayu juga harus ditindaklanjuti dengan pemotongan agar tidak membahayakan," tambahnya.
Dikatakannya, penyebab longsor dipicu saluran air yang terputus dan bocor menyebabkan tanah jenuh. Hal tersebut membuat tebing tak kuat menahan air hingga longsor.
"Untuk rekomendasi penanaman pohon yang menahan perengan. Kami juga berkoordinasi dengan Tahura untuk menentukan apa yang cocok untuk ditanam," imbuh Arif.