free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Kesalahan Bisa dari Bawah, Pengamat Nilai Kredit Macet Bank Jatim Tak Pengaruhi Perkembangan Perusahaan

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Hamy Wahjunianto (Istimewa)

JATIMTIMES - Pengamat ekonomi dan juga akademisi Hamy Wahjunianto menilai secara umum kinerja manajemen Bank Jatim positif. Khususnya, dalam hal pertumbuhan bisnis dan aksi korporasi.

Menurut dia dengan kinerja korporasi yang masih tak bermasalah tersebut, sebenarnya tidak ada alasan yang kuat untuk mengganti Direksi dan Komisaris Bank Jatim.

Baca Juga : Wali Kota Eri Cahyadi Tuntaskan Belasan Kasus Penahanan Ijazah Karyawan di Surabaya

"Tetapi dalam tiap RUPS perusahaan manapun, terkait pergantian direksi dan komisaris tidak sepenuhnya terkait dengan kinerja korporasi. Apalagi di Bank Jatim, ada kewenangan besar Gubernur untuk mengambil keputusan," terang Hamy.

Kandidat Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (UB) Malang itu mengungkapkan, sangat mudah bagi para pemegang saham untuk melihat bahwa para Direksi telah menunjukkan kinerja finansial korporasi. Di antaranya melalui aksi kolektif pembelian saham yang dapat menunjukkan keyakinan terhadap prospek perusahaan.

Anggota DPRD Jatim periode 2014-2019 ini mengamati, Bank Jatim juga berhasil meningkatkan kredit yang disalurkan. Ia mencontohkan, sepanjang tahun 2022, Bank Jatim sukses menorehkan kinerja yang positif dengan berhasil menggelontorkan kredit sebesar Rp 46,20 triliun, naik 8,06% dibandingkan tahun 2021. Bank Jatim juga fokus pada Corporate Social Responsibility (CSR).

"Bank Jatim dapat mencapai kinerja finansial yang positif dengan membagi dividen sebesar Rp 816 miliar," terangnya.

Terkait adanya dugaan kredit fiktif yang terjadi di Bank Jatim Cabang Jakarta, dan kredit macet di sejumlah cabang. Menurut Hamy hal itu harus dilihat secara jernih dan fair kasus per kasus. Pasti ada performance appraisal per kuartal dan per tahun oleh Konsultan Ahli independen.

Baca Juga : Kasus Pelecehan Seksual Anak dan Penipuan Mahasiswa Berkedok Ritual Gemparkan Magetan

"Dari situ bisa diketahui siapa yang bertanggung jawab terhadap kredit fiktif dan macet. Apakah skala kesalahan dilakukan oleh setingkat Kepala Cabang ataukah setingkat Direksi," pungkas Dosen STIE YAPAN Surabaya tersebut.