free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

FK Unisma Malang Laksanakan Baiat Dokter Muslim ke 41, Catat Kelulusan 100 Persen First Taker

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Pipit Anggraeni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Prosesi Baiat Dokter Muslim FK Unisma ke 41 (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Tiga belas dokter baru resmi mengucapkan sumpah profesi dalam Baiat Dokter Muslim ke-41 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK Unisma), Sabtu (19/4/2025). Prosesi khidmat di Gedung Pascasarjana lantai 7 ini bukan sekadar penutup masa studi, melainkan gerbang pengabdian mereka sebagai tenaga medis yang berpegang pada prinsip keislaman dan kemanusiaan.  

Dalam sambutannya, Rektor Unisma Malang, Prof. Junaidi, menegaskan bahwa tradisi baiat menjadi penanda kesiapan lulusan FK Unisma mengemban tanggung jawab profesi.

1

“Mereka tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga dibekali 10 karakter dokter muslim berbasis Ahlusunnah wal Jamaah. Ini fondasi untuk melayani masyarakat dengan integritas dan kasih sayang,” ujarnya di hadapan para lulusan, keluarga, dan sivitas akademika.  

Baca Juga : 5 Cara Aman Konsumsi Jahe untuk Morning Sickness Berdasarkan Penelitian Medis

Prestasi akademik FK Unisma pun mencuri perhatian. Selama 17 kali penyelenggaraan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD), seluruh mahasiswa fakultas ini lulus pada ujian pertama (first taker). Bahkan, nilai terendah mereka tetap melampaui rata-rata nasional. 

“Konsistensi ini bukti komitmen kami dalam menjaga kualitas pendidikan dan pendampingan intensif,” tegas Prof. Junaidi.  

2

Dekan FK Unisma, dr. Rahma Trilliana, M.Kes., Ph.D, menyebut angkatan 2017/2018 ini sebagai contoh nyata keberhasilan sistem pendidikan terpadu kampus. “Tidak ada satupun mahasiswa yang perlu mengulang ujian. Nilai tertinggi mencapai 90,66, terendah 72 semua di atas standar nasional. Ini hasil kolaborasi ketat antara dosen, mahasiswa, dan kurikulum berbasis kompetensi,” paparnya.  

Tak hanya sumpah, para lulusan juga mendapat arahan khusus tentang dinamika dunia kesehatan terkini, mulai dari isu kesehatan global hingga pentingnya menjaga marwah profesi di tengah masyarakat multikultural. “Menjadi dokter bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan jiwa. Ilmu kalian harus menjadi lentera bagi yang sakit, baik fisik maupun jiwanya,” pesan dr. Rahma.  

3

Dengan lulusan ke-41 ini, FK Unisma semakin mengukuhkan reputasi sebagai pencetak dokter muslim berdaya saing global. Kombinasi kompetensi klinis, karakter islami, dan rekam jejak kelulusan sempurna menjadi modal kuat bagi para dokter muda ini untuk menjawab tantangan kesehatan di berbagai penjuru negeri.  

Baca Juga : Mensos RI Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat di Situbondo: Upaya Memutus Rantai Kemiskinan

Prosesi baiat berlangsung penuh hikmat. Para dokter muda mengikrarkan sumpah yang menekankan tanggung jawab ilmu, etika profesi, dan pengabdian tanpa pamrih. Orang tua yang hadir tak kuasa menahan haru, menyaksikan buah hati mereka resmi berubah status dari mahasiswa menjadi penyembuh umat.