JATIMTIMES - Setelah QAR (31), warga Bandung, memberanikan diri membuka dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter di Persada Hospital Malamg melalui media sosial, satu demi satu korban lainnya mulai berani buka suara. Sementara ada tiga korban lainnya yang memberikan pengakuan.
Hanya, ketiga mantan pasien itu buka suara melalui QAR lewat direct massage (DM) Instagram. Dengan demikian, totalnya ada empat korban yang menjadi korban oknum dokter tersebut.
Baca Juga : 5 Cara Aman Konsumsi Jahe untuk Morning Sickness Berdasarkan Penelitian Medis
Hal tersebut dibeberkan kuasa hukum korban QAR, Satria Marwan. “Kita sudah mendapat informasi, total ada 4 korban dengan dokter yang sama,” ungkap Satria.
“Tiga mantan pasien ini memberi tahu melalui korban. Ya salah satunya mungkin teman-teman sudah sudah baca di feed Instagram,” ujar Satria.
Salah satu korban lainnya adalah mantan pasien yang bukti pesannya diunggah QAR berada di feed Instagram. Modusnya pun hampir sama, diminta meninggalkan nomor handphones, lalu dihubungi oknum dokter hingga di-chat secara intens.
“Saya tidak sebutkan siapa, tapi modusnya hampir sama dengan dokter yang sama dan di rumah sakit yang sama. Chat-chat spam begitu ngajak nonton, konser, apalah di tahun yang berbeda,” imbuh Satria.
Salah satu di antaranya pun sudah berniat bertemu dengan tim kuasa hukum. Dia merupakan lulusan kampus swasta Surabaya. Hanya, Satria tidak mau memaksa korban lainnya.
“Nggak tahu ini sampai kapan. Akan bertambah sampai kapan, dan di rumah sakit yang sama, di tahun berbeda-beda,” ujar Satria.
Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi pada pasien lainnya, tim kuasa hukum bersama korban resmi melaporkan oknum dokter yang melakukan tindakan asusila itu ke Polresta Malang Kota. Korban meminta pihak kepolisian segera menindaklanjuti dengan penyelidikan agar ada titik terang.
Baca Juga : Dari Sumur ke Takhta: Kisah Transformasi Nabi Yusuf AS yang Penuh Hikmah
QAR mengaku, pasca-kejadian itu, rasa takut, gelisah, hingga trauma terus dialami. Selama dua tahun terakhir, korban harus memendam kisah kelam itu sendirian.
Hingga saat ini oknum dokter yang bersangkutan sudah dinonaktifkan sementara sehingga tidak bisa melakukan praktik di Persada Hospital Malang. Persada Hospital juga melakukan investigasi internal.
Diberitakan sebelummya, seorang mantan pasien rumah sakit swasta asal Bandung yang berencana berlibur di Kota Malang harus dirawat di rumah sakit setelah mengalami sinusitis dan vertigo pada 27 September 2022. Namun kejadian yang tak mengenakkan terjadi di rumah rawat inap VIP.
Saat itu, oknum dokter AY melakukan pemeriksaan dengan stetoskop kepada korban. AY meminta korban untuk membuka baju pasien dan pakaian dalamnya hingga telanjang dada. Kemudian AY mencoba memegang area kewanitaannya serta diduga akan mengambil foto dengan handphonenya.