free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Agama

Konglomerat Dermawan yang Dijamin Surga, Siapa Sosoknya?

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES – Nama Abdurrahman bin Auf RA tidak hanya tercatat sebagai sahabat yang kaya-raya, tetapi juga  simbol kedermawanan sejati. Meski hartanya melimpah, ia justru dikenal sebagai filantropis sejati yang menginfakkan kekayaannya di jalan Allah SWT. Tak heran, Rasulullah SAW sendiri mendoakan Abdurrahman bin Auf sebagai penghuni surga.  

Ketika hijrah ke Madinah, Abdurrahman bin Auf RA kehilangan seluruh hartanya yang dirampas kaum Quraisy. Namun, ia tak menyerah. Saat Rasulullah SAW mempersaudarakannya dengan Sa’ad bin Ar-Rabi’, sang saudara menawarkan separuh kebunnya. Dengan rendah hati, Abdurrahman menolak dan hanya meminta ditunjukkan jalan ke pasar.  

Baca Juga : Ketika Rasulullah Sempat Enggan Menyalati Jenazah Karena Hal Ini

Bermodal keuletan, ia memulai bisnis di Pasar Qainuqa, berjualan keju dan minyak samin. Dalam waktu singkat, usahanya berkembang pesat. Kejujuran dan ketekunannya membawa berkah, hingga ia menjadi salah satu saudagar terkaya di Madinah.  

Kekayaannya tidak membuatnya lupa diri. Saat Perang Tabuk meletus, Abdurrahman bin Auf menyumbangkan banyak hartanya. Ada sekitar 
4.000 dinar atau setara 1,7 kg emas yang disumbangkan. Ini merupakan separuh dari total hartanya. Mengetahui ini, Rasulullah SAW senang dan kemudian mendoakan Abdurahman. Beliau kemudian berdoa, "Semoga Allah memberkahi harta yang kau infakkan."

Kisah lain yang legendaris terjadi pasca-Perang Tabuk. Saat kurma di Madinah membusuk karena ditinggalkan para sahabat yang berperang, Abdurrahman membeli seluruhnya dengan harga tinggi agar petani tidak merugi. Sesaat kemudian datang seorang yang berasal dari Yaman untuk mencari sebuah obat. Obat yang dicari oleh orang dari Yaman tersebut adalah kurma busuk. 

Hal ini tentunya menjadi kabar yang menggembirakan bagi Abdurahman. Kurma busuk yang ia beli dan disangka tak akan berfaedah, justru mendatangkan rezeki baginya. Orang dari Yaman tersebut akan membelinya dengan harga yang fantastis, yakni, 10 kali lipat dari harga normal.

Selain di bidang ekonomi, Abdurrahman bin Auf RA juga gigih berjihad. Sosoknya pun begitu berani. Dia sering menjadi perisai hidup Rasulullah. Akibatnya, tubuh Abdurrahman bin Auf pernah mengalami cedera  hingga 21 kali. 

Selain itu, sosoknya yang begitu tangguh juga sukses memimpin penyerbuan ke Daumatul Jandal dengan 700 pasukan. Dari sini, ia berhasil mengislamkan Raja Al-Ashbagh bin Amrin al-Kulayyi dan kemudian meminang putrinya, Tumadlir sebagai istri.

Di lain waktu, ia juga sempat menjadi imam salat Subuh ketika Rasulullah SAW terlambat karena mencari air wudhu. Kesempatan menjadi imam ini menunjukkan betapa tinggi kepercayaan Nabi dan para sahabat kepada Abdurrahman.

Baca Juga : Doa dan Amalan Saat Dilanda Kesusahan dan Kesempitan

Di sini, Abdurrahman bin Auf RA meninggalkan suatu pembelajaran yang sangat berharga. Yakni kekayaan bukanlah tujuan, melainkan sarana berbuat kebaikan sesuai dengan perintah Allah SWT. Ia membuktikan bahwa harta yang diinfakkan di jalan Allah tidak akan pernah berkurang, justru berlipat ganda.  

Dalam buku berjudul "10 Sahabat Rasul Penghuni Surga", karya Ariany Syurfah, dikatakan bahwa hidupnya adalah bukti nyata bahwa kesuksesan sejati terletak pada seberapa besar manfaat yang diberikan kepada sesama  atau orang lain.  

Kini, 14 abad setelah wafatnya, namanya tetap harum, bukan karena kekayaannya, tetapi karena jiwa dermawan dan pengorbanannya yang abadi.  
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Buku Pendidikan Agama Islam karya Abdul Wadud, 100 Kisah Fantastis dari Al-Qur'an dan Hadis karya Walidah Ariyan, dan referensi terkait.