JATIMTIMES - Hari ini, Selasa (8/4/2025) merupakan hari terakhir pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025. Jelang berakhirnya pengamanan arus balik Lebaran 2025 di Kabupaten Malang, volume kendaraan terpantau mulai menunjukkan tren penurunan sejak kemarin, Senin (7/4/2025).
Berdasarkan data Satlantas Polres Malang, hingga Senin (7/4/2025) pukul 19.00 WIB, tercatat sebanyak 22.789 kendaraan meninggalkan wilayah Malang melalui akses jalan tol keluar Malang.
Baca Juga : Hari Pertama Kerja, Stasiun Kereta Api di Daop 8 Surabaya Masih Dipadati Penumpang
Data menyebutkan, arus lalu lintas kendaraan dari arah Malang didominasi melalui Gerbang Tol Singosari. Yakni sebanyak 14.928 kendaraan. Kemudian disusul Gerbang Tol Lawang sebanyak 4.630 kendaraan, dan Gerbang Tol Pakis sebanyak 3.231 kendaraan.
Sementara itu, untuk kendaraan yang masuk ke Malang yang tercatat melalui Gerbang Tol Singosari sebanyak 14.312 kendaraan. Kemudian Gerbang Tol Lawang 2.776 kendaraan, dan Gerbang Tol Pakis sebanyak 3.266 kendaraan.
Data tersebut menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan saat puncak arus balik Lebaran 2025. Tercatat, pada Minggu (6/4/2025) pukul 20.00 WIB ada sebanyak 39.509 kendaraan yang meninggalkan Malang melalui tiga gerbang tol utama. Yakni pada Gerbang Tol Singosari, Tol Lawang, dan Tol Pakis.
Rinciannya, sebanyak 28.247 kendaraan keluar dari wilayah Malang melalui Gerbang Tol Singosari; 4.171 kendaraan melalui Gerbang Tol Lawang; dan 3.693 kendaraan melalui Gerbang Tol Pakis.
Sementara itu, untuk kendaraan yang masuk ke wilayah Malang tercatat ada sebanyak 22.926 unit. Yakni terdiri dari 16.152 kendaraan masuk melalui Gerbang Tol Singosari; 3.376 kendaraan melalui Tol Lawang; dan 3.398 kendaraan melalui Tol Pakis.
Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menyebut, meski terjadi tren penurunan, namun pihak kepolisian akan terus melakukan pemantauan intensif. Tujuannya untuk memastikan arus lalu lintas tetap aman dan terkendali selama masa arus balik Lebaran.
"Meskipun data menunjukkan tren penurunan kendaraan, namun kami tidak menurunkan kesiapsiagaan. Petugas kami tetap disiagakan penuh di pos-pos pengamanan (pospam) dan titik rawan kepadatan," kata Bambang dalam konfirmasinya yang dimuat JatimTIMES, Selasa (8/4/2025).
Bambang menjelaskan, rekayasa lalu lintas juga disiapkan secara situasional sesuai kondisi di lapangan. Termasuk pengalihan arus lalu lintas bilamana terjadi antrean panjang di gerbang tol atau pada jalur-jalur utama.
Baca Juga : 10 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Sepi Peminat, Padahal Lulus Langsung Jadi CPNS
"Kami utamakan kelancaran dan keselamatan pengguna jalan. Di beberapa titik seperti Gerbang Tol Singosari dan rest area, personel juga telah bersiaga untuk mengatur lalu lintas sekaligus membantu pemudik bila membutuhkan bantuan darurat," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Operasi Ketupat Semeru 2025 berlangsung selama 17 hari. Yakni terhitung mulai 23 Maret 2025 dan akan berakhir pada hari ini, Selasa (8/4/2025).
Pada Operasi Ketupat Semeru 2025, Polres Malang turut menyiagakan Pos Pelayanan di Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sementara untuk pos pengamanan atau pospam ada enam. Yakni mulai dari Pospam Lawang, Karangploso, Tumpang, Kepanjen, Kromengan, dan Bantur.
Polres Malang bersama instansi terkait seperti Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, TNI, dan tim medis dari puskesmas juga telah melakukan patroli dan pengawasan terpadu. Hal itu ditujukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan maupun kecelakaan lalu lintas.
Bambang menyebut, sampai dengan Senin (7/4/2025) malam, situasi arus balik pada seluruh titik di wilayah Kabupaten Malang dinyatakan aman, terkendali, dan tidak ditemukan terjadinya kepadatan ekstrem.
"Pemantauan akan terus dilakukan hingga H+7 Lebaran sebagai bagian dari Operasi Ketupat Semeru 2025," pungkas Bambang.