JATIMTIMES - Menghadapi masa libur lebaran, kondisi perekonomian Indonesia mengalami kemerosotan sejak beberapa waktu belakangan. Sektor perhotelan sebagai penunjang pariwisata di Kota Batu juga ikut memucat. Okupansi rata-rata hanya sampai angka 70 persen, atau 30 persen kamar hotel kosong selama libur lebaran.
Hal tersebut diakui Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi. Ia mengungkapkan, bahwa hotel-hotel di Kota Batu tak bisa menaikkan harga sewa di libur lebaran tahun ini. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang bisa mencapai dua kali lipat.
Baca Juga : Tagihan Listrik Tiba-tiba Membengkak, PLN Buka Suara
"Sekarang kita bisa menaikkan rate dengan harga harga weekend, jadi gabisa naik-naik banget. Secara keseluruhan ada penurunan angka, 30 persen tingkat hunian hotel," kata Sujud saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Dikatakan, meski begitu keterisian hotel jika dibandingkan rata-rata tahun ini masih bisa terkejar. Ia mengaku juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperlancar arus wisata di Kota Batu di libur lebaran. Salah satunya Polres Batu, untuk mengatasi kemacetan lalu lintas selama masa liburan maupun di hari biasa.
"Kemarin dari Polres Batu ada pengumpulan data, Disparta juga (membantu) untuk mencegah terjadinya kemacetan di Kota Batu. Kondisinya memang rata-rata hampir 70 persen dari tingkat keterisian," kata dia.
Sujud juga mengapresiasi upaya Pemkot dan Polres Batu meningkatkan kunjungan wisata dengan pengadaan Shuttle Bus. Selain sebagai upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat, juga untuk mengurangi kemacetan jalan raya.
Baca Juga : Pendaftar Unesa Jalur SNBT Meningkat, Tahun Ini Capai 47.251 Pendaftar
Di samping itu, ia berharap agar pemerintah juga bisa menggenjot kembali kegiatan yang melibatkan sektor perhotelan. Hal ini agar mampu menggerakkan ekonomi pariwisata sehingga tak sampai mengalami kelesuan seperti beberapa waktu terakhir.
"Gejala penurunan sudah sejak Januari lalu. Harapan kami, paling tidak bagaimana kegiatan pemerintah baiknya digenjot lagi. Kegiatan yang ada melibatkan perhotelan, juga belanja hal lain dipercepat sehingga daya beli masyarakat sedikit demi sedikit akan pulih lagi," imbuh Sujud.