free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Wisata

Pusat Kerajinan Kulit Magetan Ramai Didatangi Pemudik, UMKM Lokal Ketiban Rejeki Nomplok

Penulis : Basworowati Prasetyo Nugraheni - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Pusat Kerajinan Kulit Magetan

JATIMTIMES - Libur panjang Lebaran tahun ini membawa berkah tersendiri bagi para pelaku industri kreatif di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Salah satu yang paling merasakan dampaknya adalah sentra kerajinan kulit di kawasan Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, yang dikenal sebagai pusat industri kulit Magetan.

Ribuan pemudik dan wisatawan menyerbu pusat kerajinan ini untuk membeli aneka produk kulit unggulan seperti jaket, sepatu, tas, dompet, hingga ikat pinggang.

Baca Juga : Madiun Melawan: Ronggo Prawirodiningrat dan Api Perang Jawa

Lonjakan pengunjung sudah terasa sejak H-1 Lebaran dan terus berlanjut hingga libur akhir pekan. Tidak hanya wisatawan lokal dari wilayah Jawa Timur, tapi juga dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan kota-kota besar lainnya. Banyak pemudik yang sengaja menyempatkan mampir ke sentra kulit ini untuk berburu oleh-oleh khas Magetan.

“Permintaan sandal kulit asli Magetan naik hampir dua kali lipat dibanding hari biasa. Bahkan banyak pengrajin yang kewalahan memenuhi permintaan,” ujar Izmi, pemilik Toko Kerajinan Kulit ‘Favorit’ saat ditemui pada Minggu (6/4/2025).

Ia menyebutkan, daya tarik sandal kulit Magetan terletak pada kualitas bahan kulit samaknya yang kuat, desain kekinian, dan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding produk kulit impor. Harga sendal kulit di pusat kerajinan ini dibanderol mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu tergantung kualitas dan modelnya.

Tak hanya sandal, produk lainnya seperti dompet, sabuk, sepatu kulit, hingga tas juga laris manis. Sejumlah pelaku UMKM mengaku omzet mereka naik drastis selama musim libur Lebaran.

"Saya biasanya omzet sehari sekitar Rp 1- 2 juta, tapi sejak Lebaran bisa tembus sampai Rp 5 juta per hari,” lanjut Izmi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan, Sucipto, mengatakan bahwa pemerintah daerah terus berupaya mengembangkan potensi wisata belanja berbasis kerajinan lokal. Pusat kerajinan kulit ini bahkan telah dijadikan ikon wisata belanja unggulan Magetan.

“Selain mendukung promosi secara digital, kami juga rutin menggelar pameran dan pelatihan inovasi produk untuk pengrajin. Diharapkan, sentra kulit Magetan bisa terus berkembang dan dikenal sebagai pusat produk kulit berkualitas di Indonesia,” terang Sucipto.

Baca Juga : Durian Fantasi, Alternatif Destinasi Agrowisata Mengisi Libur Lebaran di Kota Batu

Ia menambahkan, kunjungan pemudik dan wisatawan ke pusat kerajinan kulit juga berdampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi lokal secara umum. Warung makan, penginapan, hingga jasa transportasi turut menikmati peningkatan pendapatan.

Meski diserbu pembeli, para pengrajin juga menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal ketersediaan bahan baku dan peningkatan SDM. Banyak pelaku UMKM yang berharap adanya dukungan dari pemerintah berupa akses permodalan, pelatihan teknologi produksi, serta penguatan pemasaran digital.

“Kalau bisa ada pelatihan desain modern dan promosi online, biar anak-anak muda juga tertarik melanjutkan usaha kerajinan ini,” harap Wawan, pengrajin kulit generasi kedua.

Dengan semangat kolaborasi antara pengrajin, pemerintah, dan masyarakat, pusat kerajinan kulit Magetan diharapkan bisa terus tumbuh sebagai destinasi wisata belanja sekaligus penggerak ekonomi daerah, apalagi saat momentum spesial seperti musim mudik Lebaran.