free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Penguatan Aswaja Lewat Kitab Al Muqtathofat li Ahlil Bidayat, Unisma Hadirkan KH Marzuki Mustamar

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Penguatan Aswaja melalui kitab Al Muqtathofat li Ahlil Bidayat di Masjid Ainul Yaqin, Unisma dengan menghadirkan KH Marzuki Mustamar, Rabu, (12/3/2025) (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES  - Dalam rangka mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat dan mendalam, Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar acara penguatan Aswaja melalui kitab Al Muqtathofat li Ahlil Bidayat di Masjid Ainul Yaqin, dengan menghadirkan KH Marzuki Mustamar, Rabu (12/3/2025). Kegiatan ini menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman agama, khususnya terkait dengan konsep Aswaja, yang selama ini sering menjadi perdebatan di kalangan umat Islam.

Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, PhD, dalam sambutannya menjelaskan bahwa acara ini merupakan upaya untuk mengajak masyarakat memperdalam pengetahuan tentang Aswaja, yang sangat relevan dengan praktik keagamaan sehari-hari.

 

1

Dengan adanya Penguatan Aswaja seperti ini, Unisma berharap dapat terus berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan pemahaman agama yang matang.

"Mari kita manfaatkan momen ini untuk meningkatkan pemahaman ilmu agama, khususnya mengenai konsep Aswaja yang akan dikaji lebih dalam oleh Kyai Marzuki melalui kitab Al Muqtathofat li Ahlil Bidayat," ungkap Prof Jun, sapaan akrabnya, (12/3/2025).

Lebih lanjut dijelaskan Prof. Junaidi, kitab ini membahas dasar-dasar praktik amaliyah dalam tradisi Aswaja yang sering kali dianggap sebagai kebiasaan yang dibuat-buat atau tidak memiliki landasan yang jelas. 

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kyai Marzuki yang telah berbagi ilmu dan menjelaskan dengan sangat jelas tentang isi kitab ini. Semoga usaha kita semua ini dicatat oleh Allah sebagai ibadah yang sholeh," tambahnya.

Sementara itu, dalam ceramahnya, Kyai Marzuki Mustamar mengupas salah satu topik penting dalam kitab tersebut, yakni tentang tawasul dan tabarruk, yang menjadi sorotan banyak kalangan, terutama dalam perdebatan antara kelompok Nahdlatul Ulama (NU) dan Salafi. "Pada halaman 12 kitab ini, dijelaskan bahwa tawasul tabarruk yang dianggap haram, syirik, dan bid’ah oleh sebagian pihak, tidaklah demikian adanya," ujar Kyai Marzuki.

2

Kyai Marzuki menambahkan, praktik tawasul yang dilakukan oleh sebagian umat Islam, terutama yang berada dalam tradisi NU, sering disalahartikan sebagai bentuk penyembahan berhala oleh kelompok Salafi. "Praktik tawasul ini berbeda jauh dari praktik penyembahan berhala seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliah. Mengkaitkan keduanya adalah kesalahan besar," tegasnya.

Baca Juga : Kepala MAN 2 Kota Malang Terus Mendorong Penguatan Branding Madrasah

Dijelaskan Kyai Marzuki, orang yang melakukan tawasul tidak meyakini adanya Tuhan selain Allah. Mereka hanya berdoa melalui perantara, seperti makam para wali, agar doa mereka lebih cepat diterima oleh Allah. "Orang yang musyrik adalah mereka yang meyakini adanya Tuhan selain Allah dan menyembah berhala. Sementara orang Nahdlatul Ulama sepenuhnya meyakini Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa, dan mereka tidak pernah menyembah makam atau berhala," tambah Kyai Marzuki.

Sementara itu, dalam Penguatan Aswaja ini, dihadiri banyak mahasiswa, pegawai, dosen dan masyarakat umum. Para jama'ah antusias untuk memperdalam pemahaman mereka tentang konsep Aswaja, khususnya mengenai praktik-praktik amaliyah yang selama ini sering menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan toleransi dan pemahaman antar kelompok di masyarakat, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah dalam bingkai moderasi beragama.