JATIMTIMES - Rumah Zaenal Arifin, warga di Dusun Ngglonggong, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, yang rusak akibat bencana pada 24 Desember 2024 lalu, akhirnya diperbaiki. Sempat lama tak tersentuh rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon), kini rumah itu mendapat bantuan pembangunan dari Pemkot Batu.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Batu Arief As-Siddiq mengatakan, mulai Sabtu (8/3/2025), material untuk pembangunan rumah tersebut mulai didatangkan. Di antaranya 300 bata merah, lima sak semen, pasir hitam, batu koral, dan kebutuhan pipa paralon.
Baca Juga : Begini Arahan Wali Kota Kediri Mbak Vinanda kepada Jajaran Pemerintah Kota Kediri
"Sudah dikirimkan bantuan material bangunan untuk warga temas, Bapak Zaenal Arifin, yang memerlukan bantuan. Kami lakukan pemantauan pelaksanaannya," ujar Arief.
Ia menambahkan, sebenarnya Disperkim sudah melakukan peninjauan sejak Januari lalu. Namun dirasa perlu menyelesaikan masalah tanah yang melibatkan tetangga sekitarnya terlebih dahulu hingga bisa ditindaklanjuti.
Material bangunan juga secara bertahap dikirim dikarenakan kondisi lokasi penempatan material yang tidak bisa disalurkan sekaligus.
Sisa kebutuhan perbaikan diketahui menyusul dikirimkan hari ini, Senin (10/3/2025). Arief menyebut kebutuhan batu bata seharusnya 1.000 biji. Yakni kebutuhan bata yang masih kurang 700 biji. Kemudian juga butuh pasir hitam satu kubik dan koral satu kubik. "Pembangunan mulai dari bawah, dari dasaran fondasi yang atasnya roboh," katanya.
Tenaga kerja yang digunakan, sambung Arief, dibantu Disperkim, BPBD, dan gotong royong melibatkan swadaya dari warga setempat. Ia menargetkan rehabilitasi bisa tuntas dalam dua pekan atau sebelum hari raya Idul Fitri nanti.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dinding bagian belakang rumah dan dinding dapur milik Zaenal Arifin, yang dihuni keluarganya, ambruk saat saluran air tak mampu menahan curah hujan.
Baca Juga : Diklaim Lecehkan Bung Karno, Penyanyi "Iclik Cinta" Minta Maaf dan Takedown Klip
Tembok yang rusak tersebut berada di samping kamar mandi milik Zainal. Rumah tersebut ditinggali bersama sang anak. Sedangkan dinding dan bagian dapur yang rusak adalah rumah adiknya, Endah.
Dinding rumah yang rusak sekitar 13 meter pada dua rumah. Sementara kondisi bangunan bagian belakang di dapur juga mengalami retakan. Akibat kerusakan yang terjadi itu, dua keluarga di dua rumah harus berbagi kamar mandi. Hal tersebut masih dilakukan hingga saat ini. Tak jarang kalau juga numpang ke masjid di sebelah rumah.
Zainal sempat memperbaiki secara mandiri tanpa tukang bangunan. Keluarganya juga terpaksa harus cari pinjaman untuk biaya pembenahan.