JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang memiliki ketersediaan bibit tanaman kelor mencapai 50 ribu yang berasal dari corporate social responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman. Pejabat yang akrab disapa Afi itu mengatakan, donasi tanaman kelor yang berasal dari CSR berbagai perusahaan tersebut sudah dilakukan mulai Desember 2024 lalu.
Baca Juga : Warga Lapor Lewat Medsos, Wahyu Hidayat Satset Cek Jalan Berlubang dan Drainase
"Kalau sekarang ada 50 ribu bibit kelor. Sudah dimulai dari Desember 2024 yang itu berasal dari beberapa pelaku usaha," ungkap Afi.
Pria yang menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Brawijaya itu mengatakan, puluhan ribu bibit tanaman kelor tersebut sudah didistribusikan ke masing-masing kecamatan di Kabupaten Malang secara bertahap.
"Bibit kelor itu kami sebar ke seluruh kecamatan. Nanti kecamatan yang akan mendistribusikan sesuai dengan kewilayahannya berdasarkan urutan prioritas stunting," ujar Afi.
Menurut data yang DLH terima, jumlah balita yang mengalami stunting di Kabupaten Malang masih berada di sekitar angka 9.000 balita. Oleh karena itu, DLH terus membantu upaya dari Bupati Malang HM. Sanusi menurunkan angka stunting dengan penanaman bibit tanaman kelor secara masif.
Afi menjelaskan, adanya puluhan ribu stok bibit tanaman kelor ini merupakan tindak lanjut dari Program Moringa Against Maltrunation and Climate Change atau Miracle yang digagas oleh DLH Kabupaten Malang untuk perbaikan gizi balita stunting serta melawan perubahan iklim.
"Kami kan ada program Miracle, yakni Moringa Against Maltrunation and Climate Change. Jadi, sebagai respons dari upaya ketahanan pangan dan ketahanan perubahan iklim. Kami mencoba mencari program yang bisa mencakup semua itu. Salah satunya adalah penanaman kelor," jelas Afi.
Baca Juga : Tunggu Regulasi Pusat, Pemkot Malang Siapkan Puluhan Miliar untuk THR ASN
DLH beralasan, pemilihan kelor untuk ditanam secara masif di seluruh wilayah di Kabupaten Malang karena kelor termasuk tanaman yang mudah tumbuh dan memiliki banyak manfaat bagi setiap makhluk hidup. "Karena kelor ini juga bisa dimanfaatkan untuk tambahan nutrisi bagi anak-anak, terutama yang mengalami stunting. Kelor memiliki kandungan gizi yang tinggi dan juga punya kandungan antimikroba, aktiinflamasi, antioksidan dan ini juga baik untuk kesehatan masyarakat juga," beber Afi.
Ke depan, DLH Kabupaten Malang tidak hanya menyediakan bibit tanaman kelor untuk masing-masing wilayah, tetapi juga secara masif melakukan sosialisasi berkaitan dengan pemanfaatan tanaman kelor.
"Kami tidak hanya di penyediaan bibit, tapi kami nanti ada program sosialisasi dan pemanfaatan prpduk-produk turunan dari kelor tersebut," pungkas Afi.