free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Disparbud Kabupaten Malang Integrasikan Destinasi Wisata dan Pendukungnya Melalui Travel Pattern

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Dede Nana

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto saat ditemui di sela-sela kegiatan pemerintahan di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang saat ini tengah fokus mengintegrasikan seluruh destinasi wisata di Kabupaten Malang beserta pendukungnya melalui sebuah program bernama Travel Pattern atau pola perjalanan wisata. 

Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto menyampaikan, bahwa penyusunan program Travel Pattern dilakukan pada tahun 2025. Menurut Purwoto hal ini merupakan respons dari banyaknya wisatawan ke Kabupaten Malang, tetapi untuk mencari tempat pendukungnya seperti tempat makan atau penginapan beralih ke luar daerah di sekitar Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Soal Revitalisasi Kayutangan, Dewan Minta Konsep yang Lebih Gereget

Nantinya, program travel pattern ini akan diterapkan sesuai dengan empat wilayah di Kabupaten Malang. Yakni Malang Utara, Malanh Timur, Malang Barat dan Malang Selatan. Tetapi untuk percontohan, Disparbud Kabupaten Malang di tahun 2025 akan fokus pada wilayah Malang Timur. Wilayah Malang Timur sendiri meliputi Kecamatan Pakis, Jabung, Tumpang, Poncokusumo, Wajak, Tirtoyudo, dan Ampelgading.

Sehingga, ketika biasanya para wisatawan dalam negeri ataupun luar negeri berwisata ke Gunung Bromo melalui Poncokusumo  Kabupaten Malang pulangnya langsung me Kota Malang ataupun ke Kota Batu  nantinya akan ada perubahan travel pattern yang dilakukan oleh Pemerintah Kahupaten (Pemkab) Malang melalui Disparbud. 

"Dengan Travel Pattern ini, wisatawan yang menuju ke Gunung Bromo bakal diarahkan ke tempat-tempat wisata juga di kawasan Malang Timur. Menginapnya juga pun bakal diarahkan di kawasan Malang Timur. Terlebih lagi di Malang Timur punya banyak tempat wisata pendukung, tempat makan, dan penginapan," ungkap Purwoto, Kamis (6/3/2025). 

Sebagai langkah awal, pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan pemilik destinasi wisata, pemilik restoran, pemilik penginapan dengan pemilik travel, agen atau biro wisata, hingga paguyuban Jeep di wilayah Malang Timur.

Menurut Purwoto, dsri hasil pertemuan tersebut, semua pihak yang beririsan dengan dunia wisata berseoakat untuk bersama-sama mensukseskan program travel pattern. Pasalnya, dengan perubahan pola perjalanan wisata, akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat di sekitar destinasi wisata. 

"Ketika wisatawan ke Bromo, mereka juga harus ke Coban Pelangi, mampir juga ke Padepokan Mangin Dharmo, mampir juga ke Candi Jago, Candi Kidal, dan mampir ke Wendir," beber Purwoto. 

Baca Juga : Pelantikan PMI Kabupaten Blitar, DPRD Tekankan Kolaborasi untuk Kemanusiaan

Nantinya, berdasarkan kesepakatan dari seluruh pelaku wisata akan menyusun paket perjalanan wisata. Semisal perjalanan wisata dengan 50 orang nantinya akan ada harga paket tersendiri. Kemudian juga akan dibawa menuju ke berbagai destinasi wisata, termasuk ke rumah makan sekaligus tempat penginapan.

Lebih lanjut, selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, program travel pattern ini juga untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Malang. "Tentu juga ini untuk mencapai target wisatawan kita di tahun 2025 di mana tahun ini kan juga ada efisiensi anggaran," imbuh Purwoto. 

Nantinya, ketika program travel pattern sukses dilaksanakan di wilayah Malang Timur, maka Disparbud Kabupaten Malang juga akan menggagas progra. Serupa di wilayah Malang Utara, Malang Barat dan Malang Selatan.