JATIMTIMES- Seperti yang telah dijadwalkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat paripurna dalam bulan Ramadan dengan agenda pemyampaian pidato Bupati Banyuwangi Masa Jabatan 2025-2030.
Rapat paripurna tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara yang didampingi Wakil Ketua DPRD, Michael Edy Hariyanto dan diikuti anggota dewan lintas fraksi.
Baca Juga : Perumda Tirta Kanjuruhan Perkuat SDM Bersertifikasi, Gandeng Pakar Nasional
Hadir dalam acara tersebut antara lain; Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Bupati masa bakti 2020 – 2024, H.Sugirah, Jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Camat, Lurah/Kades se Banyuwangi dan beberapa undangan lain.
Bupati Ipuk Fiestiandani didampingi Wakil Bupati Mujiono dalam menyampaikan pidato perdana setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto dan mengikuti pembekalan atau retreat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Akmil Magelang beberapa waktu lalu.
Dalam pidato perdananya, Bupati Ipuk Fiestiandani antara lain menyampaikan, bahwa saat ini Banyuwangi berada di titik yang sangat menentukan dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.
” Kita sudah melewati masa sulit bersama, Covid-19 yang lalu betul-betul membawa kita pada keterpurukan kesehatan, ekonomi dan mental. Namun kita bersama memilih untuk bangkit, memulihkan bersama-sama, rebound kembali, ” ujarnya di hadapan rapat paripurna.
Selama 3,5 tahun, Banyuwangi terus bisa berbenah sehingga berbagai program pemulihan membuahkan hasil diantaranya, Angka kemiskinan turun menjadi 6,54 persen, bahkan lebih rendah dibanding sebelum pandemi. Sementara tingkat pengangguran berhasil ditekan hingga 4,03 persen pada tahun 2024.
Pendapatan per kapita masyarakat meningkat menjadi Rp62,09 juta, lebih tinggi dibandingkan daerah sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Banyuwangi terus bergerak ke arah yang lebih baik.
Di sektor pendidikan, 5.911 pelajar mendapatkan bantuan pendidikan, sementara 833 mahasiswa menerima beasiswa Banyuwangi Cerdas agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Dan bantuan lainya yang mampu mengungkit perekonomian masyarakat.
”Kami menyadari betul, membenahi Banyuwangi tidak bisa sedikit orang, sebagian orang apalagi sendirian. Kita harus bersama-sama, mengupayakan bersama dan keberhasilannya untuk semua, Oleh karena itu dengan semangat “Maju Bersama Untuk Semua,” tambahnya.
Bupati Ipuk menegaskan,momentum perbaikan Banyuwangi harus dimaknai sebagai sebuah keberlanjutan dalam membangun Banyuwangi yang lebih baik. Seperti yang pesankan oleh para Tokoh Agama dan Kyai-kyai sepuh.
Dan semangat untuk membawa BANYUWANGI MAJU diorientasikan pada kondisi Banyuwangi yang lebih memiliki daya saing, baik di kancah Nasional maupun Internasional. Banyuwangi sudah masuk sebagai pusat aglomerasi perumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur. Dengan kekuatan keunggulan Sumber Daya Alam, sangat mungkin Banyuwangi mewarnai daya saing perekonomian Nasional dan Global.
Banyuwangi punya potensi wisata kelas dunia, potensi pertanian dan kemaritiman yang membanggakan, sektor UMKM mengalami pertumbuhan yang pesat dan mampu bertahan dalam kondisi sulit. Kreatifitas anak muda dalam ekonomi kreatif juga sangat pesat.
”Kami meyakini, Banyuwangi memiliki daya saing Global. Kita hanya perlu mencari pengungkit yang tepat, dengan infrastruktur yang lebih mantab, investasi meningkat, dan kepercayaan terhadap birokrasi yang kuat mampu mempercepat Banyuwangi Maju Ekonominya, ” tegasnya.
Baca Juga : Prihatin Dengan Honor Guru Non ASN, Mas Bupati Rio Tugaskan Staf Ahli Buat Kajian Kenaikan Honorarium
Untuk periode 2025-2030, Ipuk telah menyiapkan program prioritas dan prioritas pembangunan cepat atau quick win. Setidaknya ada tiga prioritas, yakni prioritas utama yang berfokus pada akselerasi pengentasan kemiskinan. Kemudian prioritas wajib yang mencakup program pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata.
“Ketiga adalah prioritas pengungkit, dengan penguatan sektor unggulan rakyat, mempercepat pemerataan infrastruktur dasar, sosial, ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup, mempercepat digitalisasi layanan publik dan ASN berbudidaya kerja BerAKHLAK,” beber Ipuk.
Bupato Ipuk akan memperkuat akses pendidikan dengan beasiswa kuliah untuk 1.000 mahasiswa dan program zero drop out bagi pelajar. Selain itu, Pemkab akan membangun Institut Seni Indonesia untuk mencetak talenta kreatif.
“Di bidang kesehatan, Banyuwangi menargetkan jaminan kesehatan untuk seluruh penduduk, pembangunan rumah sakit di wilayah selatan, serta pusat jantung dan stroke di RSUD Blambangan untuk menangani penyakit tidak menular,” kata Ipuk.
Pembangunan infrastruktur akan diperkuat dengan penyelesaian Jalan Lintas Timur (JLT) dan Jalan Lintas Selatan (Pansela), serta peningkatan 518 ruas jalan kabupaten guna memperlancar distribusi ekonomi.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemkab akan memperbaiki 10.000 rumah tidak layak huni (RTLH), membangun 30.000 titik lampu penerangan jalan umum (LPJU), serta mempercepat pembangunan TPA Wongsorejo dan TPST Karetan.
Program revitalisasi juga menjadi prioritas, termasuk pembangunan Pasar Banyuwangi dan revitalisasi kawasan Inggrisan sebagai pusat ekonomi dan sejarah daerah.
Program digitalisasi layanan publik juga dipercepat guna memastikan birokrasi yang lebih efisien, transparan, dan mudah diakses oleh masyarakat.
Langkah strategis Banyuwangi ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, termasuk target pertumbuhan ekonomi 8 persen dan pengentasan kemiskinan menjadi 4,5 persen.
“Visi, misi, sasaran pembangunan, dan quick win yang telah kami sampaikan adalah wujud dari tekad kami untuk membawa Banyuwangi menuju masa depan yang lebih baik. Kami percaya bahwa dengan kerja keras, gotong royong, dan dukungan dari seluruh masyarakat, kita bisa mencapai tujuan besar ini,” tegas Ipuk.