JATIMTIMES – Legislasi bukan hanya ranah para politisi di parlemen. Di tangan mahasiswa, proses perumusan kebijakan juga bisa menjadi medan belajar tentang demokrasi, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan yang berdampak luas.
Inilah semangat yang diusung dalam Sekolah Legislatif yang digelar oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar pada Minggu (23/2/2025).
Mengusung tema "Optimalisasi Legislasi Mahasiswa dalam Menentukan Kebijakan Demi Kepentingan Bersama", kegiatan yang berlangsung di Gedung Kusuma Wicitra ini diikuti oleh 100 mahasiswa. Mereka tak sekadar menjadi peserta, tetapi juga bagian dari upaya membangun tradisi berpikir kritis dan kepemimpinan di lingkungan kampus.
Membentuk Pemimpin Masa Depan
Di tengah dinamika politik dan demokrasi yang terus berkembang, mahasiswa memiliki peran strategis dalam memahami serta mengawal kebijakan, baik di lingkungan kampus maupun di luar. Sekolah Legislatif hadir sebagai wadah bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang mekanisme legislasi dan peran penting seorang legislator dalam pengambilan keputusan.
Wakil Rektor III Unisba Blitar, Dr. Supriyono, M.Ed, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen universitas dalam membentuk mahasiswa yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam mengenai proses demokrasi.
"Mahasiswa perlu memiliki wawasan luas tentang bagaimana kebijakan dirumuskan dan bagaimana mereka bisa berperan dalam proses itu. Sekolah Legislatif ini adalah langkah nyata untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan," ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan lima narasumber dari berbagai latar belakang, mulai dari penyelenggara pemilu hingga akademisi. Di antaranya, Komisioner Bawaslu Kabupaten Blitar, Jaka Wandira, S.Sos, serta Ketua KPU Kota Blitar, Rangga Bisma A, S.Sosio yang berbagi wawasan tentang pentingnya peran pemuda dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilu.
Sementara itu, Tenaga Ahli Fraksi DPRD Kota Blitar, Heni Indarianti, S.E., M.Akun, menekankan perlunya mahasiswa memahami dinamika politik dan legislasi sejak dini. Ia menyebut bahwa pengalaman di kampus bisa menjadi fondasi kuat bagi mereka yang ingin berkiprah dalam dunia kebijakan publik di masa depan.
"Mahasiswa adalah calon pemimpin yang akan berhadapan langsung dengan berbagai kebijakan publik. Pemahaman tentang proses legislasi bukan hanya penting bagi mereka yang ingin terjun ke dunia politik, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin memastikan kebijakan yang dibuat benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam proses legislasi, baik di lingkungan kampus maupun di luar, akan membentuk pola pikir kritis dan kemampuan analisis yang tajam.
"Melalui Sekolah Legislatif ini, mahasiswa dapat belajar bagaimana kebijakan dirancang, bagaimana argumentasi dibangun, dan bagaimana keputusan diambil berdasarkan pertimbangan yang matang. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga bagi siapa pun yang ingin menjadi agen perubahan," jelasnya.
Dari Kampus untuk Demokrasi yang Lebih Kuat
Baca Juga : Bugar Belum Tentu Sehat, Simak Penjelasan Dokter RSI Unisma
Tak hanya sekadar seminar, Sekolah Legislatif ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif. Mahasiswa diajak untuk mengkritisi berbagai kebijakan kampus dan mencari solusi berbasis regulasi.
Menurut Kabag Setwan DPRD Kota Blitar, Benny Andriawan, S.STP., M.H, kemampuan mahasiswa dalam merumuskan dan menganalisis kebijakan akan sangat berpengaruh pada kualitas kepemimpinan mereka di masa mendatang.
"Aktivitas seperti ini mengajarkan mahasiswa untuk berpikir strategis dan melihat persoalan dari berbagai perspektif. Di era sekarang, keterampilan tersebut menjadi sangat penting," jelasnya.
Selain itu, diskusi juga menyoroti pentingnya peran organisasi mahasiswa dalam mengawal kebijakan di lingkungan akademik. Mahasiswa yang tergabung dalam DPM maupun organisasi lain diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip legislatif dalam mengambil keputusan yang berdampak bagi komunitas kampus.
Dengan antusiasme tinggi dari para peserta, Sekolah Legislatif Unisba Blitar ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang terus melahirkan mahasiswa dengan pemikiran kritis dan wawasan kebijakan yang kuat.
"Semoga acara ini bisa menjadi awal dari lahirnya lebih banyak mahasiswa yang peduli terhadap kebijakan dan memiliki keberanian untuk mengambil peran dalam perubahan sosial," tutur Dr. Supriyono.
Dari kampus, demokrasi bisa tumbuh lebih kuat. Dari tangan mahasiswa, masa depan kebijakan bisa lebih berpihak pada kepentingan bersama.