JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau empat titik lokasi distribusi bahan pokok. Keempat titik tersebut yakni Pasar Blimbing, Pasar Sawojajar, distributor beras di Pasar Besar dan Kantor Pos.
Peninjauan tersebut kedua dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam seminggu terakhir. Pada kesempatan sebelumnya, rombongan forkopimda dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan peninjauan dengan dipimpin Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin.
Baca Juga : 100 Kasus Penyakit Masyarakat di Malang Terungkap dalam Sepekan: Judi, Narkoba, Prostitusi, Premanisme
Secara umum, dari tinjauan tersebut, Wahyu mendapati bahwa harga bahan pangan masih cenderung stabil. Perbedaan harga cukup signifikan terdapat pada harga cabai antara di Pasar Blimbing dan Pasar Sawojajar.
"Seperti cabai, di Pasar Blimbing itu harganya tadi Rp 90 ribu per kilogram. Tapi waktu kami cek di Pasar Sawojajar, Rp 130 ribu. Saya ligat memang jenis cabainya yang berbeda tapi distributornya semua sama, dari Pasar Induk Gadang. Nah ini yang akan kami jadikan catatan dan kami lihat nanti," terang Wahyu.
Tak hanya di pasar. Wahyu juga meninjau pelaksanaan operasi pasar yang digelar di Kantor Pos. Dari pelaksanaan tersebut, dirinya memberikan satu catatan. Yakni agar operasi pasar dapat digelar di pasar tradisional. Hal tersebut juga menjadi harapan bagi pedagang.
"Saya berharap juga sesuai dengan keinginan pedagang di pasar agar tempat operasi pasar ini digeser ke pasar. Tujuannya supaya bisa memengaruhi harga di pasar," terang Wahyu.
Rencananya, operasi pasar yang digelar di Kantor Pos akan turut digelar di sejumlah pasar dengan mengadopsi skema warung tekan inflasi (WTI). Hal tersebut lantaran telah ada sejumlah pasar yang memang telah disediakan venue untuk WTI pada beberapa kesempatan sebelumnya.

"Mekanismenya sama seperti tahun kemarin, yaitu seperti warung tekan inflasi (WTI) yang saat itu bisa menstabilkan harga dan menekan harga yang terlalu tinggi," jelas Wahyu.
Untuk saat ini, venue yang sudah tersedia ada di dua pasar. Yakni Pasar Blimbing dan Pasar Dinoyo. Ia pun berharap intervensi tersebut dapat memberikan dampak langsung pada keterjangkauan harga bahan pokok.
"Di Pasar Blimbing kita sudah ada stan, Pasar Dinoyo juga sudah ada. Mudah-mudahan sama dengan WTI kemarin, bisa memengaruhi harga jual. Ini harus kami lakukan di awal supaya nanti bisa berpengaruh pada saat Hari Raya Idul Fitri agar tidak naik terlalu signifikan," ungkap Wahyu.
Sedangkan stok bahan kebutuhan saat ini cenderung relatif aman dan stabil, baik di pasar maupun di tingkat distributor. Ia meyakini bahwa stok yang ada saat ini masih akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Hari Raya Idul Fitri nanti.
"Sampai Hari Raya Idul Fitri nanti, insya Allah kita pastikan stok aman, semua aman. Hanya fokus kita menstabilkan harga bahan pokok ini," pungkas Wahyu.