free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Serba Serbi

Keajaiban Ramadan dan Dipeluknya Islam Oleh Seluruh Penduduk Yaman, Bermula Dari Dakwah Ali bin Abi Thalib

Penulis : Desi Kris - Editor : Pipit Anggraeni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi (Foto: Wahid Foundation)

INDONESIATIMES - Awal masuknya Islam ke Yaman bermula pada 630 M. Kala itu, Nabi Muhammad SAW mengutus sepupu yang juga menantunya yakni Ali bin Abi Thalib menuju ke Sana'a dan sekitarnya untuk menyampaikan syiar Islam. 

Waktu itu, Yaman adalah wilayah yang paling maju di Semenanjung Arabia. Suku Bani Hamdan tercatat sebagai kabilah yang pertama menerima Islam. Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadan tahun ke-10 Hijriah.

Baca Juga : Beber Keberhasilan Pengusaha Tiongkok, Dahlan Iskan Sebut ini Jadi Kunci Kesuksesan

Di samping itu, Rasulullah SAW juga pernah mengutus Mu'adz bin Jabal RA ke al-Janad yang saat ini dikenal sebagai daerah Taiz untuk menyampaikan surat dakwah kepada para pemimpin suku di sana. Selama periode risalah Rasulullah saat itu, negeri Yaman tak memiliki kekuasaan yang terpusat. 

Namun Yaman diperintah oleh sejumlah suku yang memegang kendali otonomi di daerah mereka masing-masing. Beberapa suku terkemuka di Yaman, termasuk Bani Himyar, mengirim delegasi ke Madinah antara 630-631 M untuk menyatakan kesediaan mereka menerima Islam. 

Kendati demikian, sejumlah orang Yaman justru sudah ada yang lebih dulu menjadi Muslim sebelum kedatangan delegasi tersebut. Beberapa di antaranya Ammar bin Yasir RA, al-Ala'a al-Hadrami RA, Miqdad bin Aswad RA, Abu Musa al-Asy'ari RA, dan Syurahbil bin Hasanah RA.

Para delegasi Yaman itu lalu meminta Rasulullah SAW agar mengirimkan sejumlah guru untuk mengajarkan Islam kepada masyarakat Arabia Selatan. Untuk memenuhi permintaan tersebut, Nabi lantas menugaskan sekelompok sahabat yang berkompeten dan menunjuk Mu'adz bin Jabal sebagai amir (pemimpin) mereka.

Dalam sebuah riwayat dikisahkan, sebelum Mu'adz berangkat ke Yaman, Rasul bersabda “Wahai Mu'adz, mungkin engkau tidak akan menjumpaiku lagi setelah ini. Mungkin ketika engkau kembali (ke Madinah), engkau hanya akan mendapati masjid dan makamku.”

Mendengar Nabi, Muadz pun menangis. Para sahabat yang ikut diutus ke Yaman bersamanya juga menangis. 

“Perasaan sedih mengharu biru di hati Mu'adz saat harus berpisah dari kekasihnya, Nabi Muhammad SAW,” tulis Abdul Wahid Hamid dalam bukunya, Companions of The Prophet, Volume 1.

Firasat Nabi ternyata benar. Rasulullah SAW wafat sebelum Mu'adz kembali dari Yaman. Untuk kesekian kalinya, Mu'adz kembali menangis saat sampai di Madinah dan mendapati jika Nabi sudah meninggalkan dunia. 

Seketika warga Yaman masuk Islam  karena Ali bin Abi Thalib

Baca Juga : Waspada Ledakan Kasus Positif Covid-19 di Momen Lebaran, Pemkot Kediri Beri Imbauan ini!

Dalam memperluas dakwah Islam, Rasulullah SAW mengutus para sahabat terutama yang piawai dalam berdakwah ke berbagai wilayah dan negara lain. Seperti  Mush'ab bin Umair ke Yastrib, Thalhah bin Ubaidillah ke Daumatul Jandal, Bara bin Azib dan Khalid bin Walid ke Yaman.  

Menurut cendekiawan Muslim Turki, Muhammad Fethullah Gulen, strategi Rasulullah ketika salah seorang sahabat merasa tidak cocok dengan perjuangan dakwah di satu tempat, atau mendapat kendala dalam berdakwah di satu tempat maka Rasulullah SAW akan mengirimkan sahabat lain untuk menggantikan. 

"Metode seperti itu ternyata mendatangkan dampak positif bagi dakwah Islam. Misalnya, saat Rasulullah mengirim Khalid bin Walid ke Yaman," jelas Fethullah Gulen dalam bukunya Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.

Kala itu awalnya, Nabi Muhammad SAW memang mengutus Khalid bin Walid untuk berdakwah ke Yaman. Namun, penduduk Yaman tidak mau menerima dakwah yang disampaikan Khalid.

Hingga akhirnya, Rasulullah pun mengirim Ali bin Abi Thalib bersama Barra bin Azib. Menariknya saat Ali dan Barra hampir tiba di tujuan, orang-orang Yaman menyambut kedatangan mereka.

Tiba disana, Ali bin Abi Thalib mengimami salat dan setelahnya membacakan surat dari Rasulullah. Seketika itu juga seluruh penduduk Yaman masuk Islam. Sementara setelah kedatangan Ali, Rasulullah memindahkan Khalid bin Walid untuk berdakwah ke daerah Najran yang saat itu didiami oleh kaum Nasrani.