JOMBANGTIMES - Luapan sungai menyapu wana wisata Sumber Biru di Kecamatan Wonosalam kemarin Minggu, (31/1/2021) sore. Luapan air sungai itu, menerjang seluruh bagian wisata angkringan di tengah sungai tersebut. Seperti apa kondisinya?
Wisata Sumber Biru ini merupakan wisata kuliner berupa angkringan di tengah aliran sungai. Lokasi tersebut berada di wilayah pegunungan Anjasmoro, tepatnya di Dusun Wonotirto, Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Jombang.
Baca Juga : 29 Petugas Damkar Baru Kota Malang Jalani Tradisi Pemakaian Baret
Pada kemarin sore, Minggu (31/01), wisata ikonik Kecamatan Wonosalam itu disapu banjir besar. Aliran sungai di Sumber Biru tersebut tersapu luapan air yang cukup deras.
Berdasarkan video yang diterima wartawan, wisata angkringan di tengah sungai itu digulung oleh derasnya arus air berwarna kecoklatan. Banjir yang datang terlihat menyapu meja dan kursi yang diletakkan di tengah sungai. Tampak juga dalam video itu, sejumlah orang berjibaku menyelamatkan meja dari hantaman aliran sungai setinggi perut orang dewasa.
Pengelola Wana Wisata Sumber Biru Yuli Adi Atmiko mengatakan, banjir yang menyapu wisata tersebut berlangsung pada Minggu (31/01) sekitar pukul 16.30 WIB. Banjir tersebut dipicu oleh curah hujan tinggi yang berlangsung di wilayah Wonosalam.
Curah hujan yang tinggi pada pukul 15.00-17.00 WIB saat itu, mengakibatkan sungai di Sumber Biru mengalami peningkatan debit air. Air yang turun dari wilayah perbukitan itu, kemudian menyapu Wisata Sumber Biru.
"Pada jam setengah 5 (14.30 WIB) terjadi luapan air. Luapan air itu sudah biasa terjadi di Sumber Biru, cuman kemarin itu memang intensitasnya tinggi dan terjadi ranting pohon menghambat aliran air di sungai Sumber Biru. Sehingga terjadi luapan yang berlebihan," terangnya saat dikonfirmasi wartawan, Senin (01/02).
Miko mengatakan, pada peristiwa itu tidak ada wisatawan yang berada di tengah sungai. Hanya ada petugas yang berada di tengah sungai, untuk mengangkat meja dan kursi ke atas sungai. "Pada video yang seperti ada orang hanyut, itu adalah petugas kita yang sedang lagi menaikkan meja dan kursi. Tujuannya agar aliran air itu normal," ujarnya.
Para pengunjung, lanjut Miko, telah diminta keluar dari sungai ketika hujan mulai turun. Ia menyebut, waktu itu ada sekitar 700 orang pengunjung di wisata Sumber Biru.
"Sebelum hujan (ada pengunjung di sungai, red). Kita mengimbau dari pengeras suara. Jika terjadi hujan, kita arahkan pengunjung ke warung-warung yang ada di Sumber Biru dan juga ke gazebo-gazebo yang ada di situ, dan juga ke aula. Sehingg saat hujan sudah tidak ada pengunjung di sungai," kata Miko.
Luapan air yang menyapu Sumber Biru itu terjadi hingga pukul 20.00 WIB. Saat air mulai surut, petugas pengelola wisata kembali menata meja dan kursi di tengah sungai.
Baca Juga : Kejaksaan Hentikan Kasus YKP, Dewan: Sekarang Asetnya Mau Diapakan?
Meski telah tersapu banjir, Miko tetap membuka wisata kuliner di tengah sungai tersebut. Bahkan hari ini, sebanyak 150 orang pengunjung mendatangi wisata itu.
"Hari ini tetap operasi seperti biasanya. Pengamanan kita nomer satukan. Tadi kita sempat khawatir pengunjung akan turun, ternyata tidak. Dari pagi sampai sore ini pengunjung terus berdatangan. Hari ini sudah ada 150 pengunjung," bebernya.
Kapolsek Wonosalam AKP Kamdani mengatakan, luapan air terjadi karena debit air meningkat saat hujan deras turun di wilayah Wonosalam. Ia memastikan tidak ada korban pada peristiwa itu. "Tidak sampai merusak atau korban, jangan sampai. Tidak ada korban, karena waktu itu sudah hujan," ucapnya.
Kendati dinilai rawan bencana, Kamdani tidak akan menutup wisata Sumber Biru. Ia hanya mengimbau ke pengelola untuk meningkatkan pengamanan di lokasi. Ia juga mengimbau agar pengunjung tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Kami sudah pernah ke sana. Saya mengingatkan agar hati-hati karena rawan bencana. Kita tidak akan menutup, hanya menginginkan saja untuk berhati-hati dan patuhi protokol kesehatan," pungkasnya.(*)