Warga Sebut Video Klarifikasi Bantahan Dugaan Pemukulan di Ponpes Malang hingga Memar Bukanlah Pelapor
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
A Yahya
12 - Jul - 2025, 10:08
JATIMTIMES - Belakang ini muncul sosok santri yang diduga menjadi korban pemukulan oleh oknum pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Video berdurasi sekitar tiga menit tersebut kemudian viral di media sosial.
Video klarifikasi tersebut seolah dibuat untuk membantah adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan seorang santri mengalami luka parah. Di mana, sebelum adanya video klarifikasi tersebut, juga sempat beredar rekaman video saat terjadinya penganiayaan.
Baca Juga : Fun Trip untuk Anak Yatim, Ajak ke Museum Penerbangan TNI AL dan Beri Perlengkapan Sekolah
Pada rekaman video kejadian pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum pengasuh ponpes tersebut, juga menunjukkan luka yang disebut dialami oleh korban yang merupakan salah satu santri dari oknum pengasuh ponpes tersebut. Terlihat, luka yang dialami santri tersebut cukup parah. Bahkan juga nampak sejumlah memar hingga nyaris membusuk pada beberapa luka di kakinya.
Beberapa hari setelah ramai diberitakan hingga bukti video dugaan penganiayaan viral, muncul video klarifikasi di media sosial. Secara umum, sosok santri yang saat itu nampak didampingi oleh kedua orang tuanya mengklaim video pemukulan yang juga viral tersebut ialah dirinya. Namun, lukanya tidak parah lantaran hanya mendapatkan pukulan "kasih sayang".
Pada awal klarifikasi yang disampaikan menggunakan bahasa jawa tersebut, terdengar sang perekam video menanyakan apakah memang benar video yang sempat viral tersebut adalah dirinya. Pertanyaan tersebut kemudian dibenarkan oleh ibu dari santri tersebut.
Meski membenarkan jika yang dipukul adalah anaknya, namun sang ibu membantah jika lukanya sampai memar-memar. "Iya, betul (dipukul), tapi sikil'e (kakinya) bersih kok," ujar sang ibu.
Sang perekam video kemudian meminta agar santri tersebut menunjukkan kakinya. Ketika mengangkat sarungnya, terlihat kaki dari santri tersebut tidak ada luka sama sekali. Sebaliknya, hanya terlihat bekas luka lama yang sepintas bukan merupakan luka pemukulan yang baru terjadi. "Iku borok ta mari di gepuk (itu bekas luka atau memar habis di pukul)," tanya sang perekam video.
Mendapat pertanyaan tersebut, santri dan kedua orang tuanya yang ada pada video klarifikasi tersebut kompak menjawab jika bekas luka lama tersebut bukan karena penganiayaan...