KSP Presiden Puji Kesiapan Sekolah Rakyat di Kota Malang: Pak Wali Orangnya Top!
Reporter
Riski Wijaya
Editor
A Yahya
20 - Jun - 2025, 12:42
JATIMTIMES - Kantor Staf Presiden (KSP) melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang pada Jumat (20/6/2025). Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk meninjau kesiapan Kota Malang dalam menjalankan program dari pemerintah pusat.
Yakni program makan bergizi gratis (MBG) dan sekolah rakyat (SR). Setidaknya ada 4 lokasi di Kota Malang yang dikunjungi oleh Kepala Staf Kepresidenan Letnan Jenderal TNI (Purn) A.M Putranto.
Baca Juga : Panduan dan Aturan Daftar Ulang SPMB SMA-SMK Jatim 2025
Keempatnya adalah Politeknik Kota Malang (Poltekom), Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tlogowaru dan mendatangi rumah salah satu calon siswa SR. Selain itu, didampingi Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, ia juga meninjau lahan di Kecamatan Kedungkandang yang akan dijadikan SR selain Poltekom.
Dalam kesempatan tersebut, menurutnya kesiapan penyelenggaran SR di Kota Malang sudah bagus. Salah satunya dengan melihat kesiapan lahan yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
"Pak wali orangnya top, mbois. Makasih ya pak wali, dari kemensos juga. Tugas kami hanya melihat kalau ada hambatan ya jadi tugas kami. Jadi gak ada lagi hambatan yang akan mengganggu program dari presiden," tuturnya.
Sebagai informasi, penyelenggaraan SR di Kota Malang akan dilangsungkan di Poltekom. Selain itu, Pemkot Malang juga telah menyediakan lahan seluas 9 hektare (ha) untuk didirikan bangunan SR. Menurut Anton, hal itu telah sangat memenuhi syarat.
"Lahan yang sudah disiapkan oleh Pak Wali Kota Malang tadi sangat memenuhi syarat, hampir 9 hektar dan berada di pinggir jalan. Artinya itu bisa dibangun secara standart dan ideal untuk kepentingan Sekolah Rakyat," jelasnya.
Selanjutnya, nanti akan dilakukan pembahasan lebih lanjut dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Yakni untuk melakukan penyesuaian tentang kurikulum dan standarisasi.
"Kemudian, yang kedua dari PU nanti akan membangun yang diinginkan oleh Kemensos tentunya, ada hal-hal lain terkait dengan Kementerian Dasmen dan sebagainya, tentang kurikulum akan menyesuaikan standarisasi," terangnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya