Mukjizat Air dan Makanan, Ketika Rasulullah SAW Menjawab Kehausan dan Kelaparan Para Sahabat
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
20 - Jun - 2025, 11:15
JATIMTIMES - Di tengah perjalanan panjang di bawah terik gurun yang membakar, rombongan Rasulullah SAW dan para sahabat pernah mengalami kehausan yang luar biasa. Dalam kondisi tanpa setetes air pun tersisa, justru keajaiban dari langit terjadi dan membuktikan kasih sayang Allah SWT melalui utusan-Nya.
Mengutip kisah dari buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW karya Fuad Abdurahman, peristiwa ini bermula dari perjalanan jauh Rasulullah bersama para sahabat. Saat itu mereka benar-benar kehabisan air. Di tengah kehausan yang mencekik, Rasulullah SAW memberikan perintah kepada dua sahabat terdekatnya, Ali ibn Abi Thalib dan Zubair ibn Al-Awwam.
Baca Juga : Cegah Penipuan IKD, Bupati Blitar Tegaskan Aktivasi Hanya Melalui Kanal Resmi
“Nanti kalian akan bertemu seorang wanita yang menunggang unta, ia membawa dua geribah (wadah air). Bawalah dua geribah itu kepadaku,” pesan Rasulullah SAW.
Benar saja, sebagaimana disabdakan beliau, Ali dan Zubair menemukan seorang perempuan dengan unta yang membawa air. Awalnya, perempuan itu ragu dan bertanya, “Siapakah Rasulullah itu? Apakah ia yang meninggalkan ajaran nenek moyangnya?”.
Ali menjawab lembut, “Beliau adalah utusan Allah.”
Setelah terjadi perbincangan, perempuan itu setuju untuk menemui Rasulullah SAW. Di hadapan beliau, air dari dua geribah miliknya dipindahkan ke dalam bejana. Rasulullah lalu memanjatkan doa sesuai kehendak Allah. Secara ajaib, air dalam bejana itu menjadi melimpah. Para sahabat mengisi penuh kantong-kantong air mereka.
Tak hanya itu. Sebagai bentuk terima kasih, Rasulullah SAW meminta kain milik perempuan tersebut dibentangkan. Para sahabat pun mengisi kain itu dengan makanan hingga penuh. Rasulullah bersabda, “Pergilah! Sungguh kami tidak mengambil airmu sedikit pun, tetapi Allah-lah yang memberi kesegaran kepada kami.”
Perempuan itu pun kembali pulang dengan bekal penuh dan hati yang penuh tanya. Kepada keluarganya, ia berkata, “Aku bertemu seseorang yang luar biasa. Jika bukan seorang tukang sihir yang hebat, maka sungguh ia adalah utusan Allah.”
Kisah pertemuannya dengan Rasulullah menggugah hati keluarganya. Mereka pun akhirnya datang menemui Rasulullah dan memeluk Islam.
Baca Juga : Baca Selengkapnya