Kiai Ngabehi Wirapatra: Dari Abdi Kesayangan Amangkurat I hingga Algojo Politik Mataram
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
12 - Jun - 2025, 05:55
JATIMTIMES - Pada dasarnya, sejarah adalah bayangan masa lalu yang dipantulkan oleh cermin kekuasaan. Di dalam lekuk-lekuk catatan kolonial dan cerita tutur Jawa, muncul tokoh-tokoh yang tak hanya menjadi pelaku sejarah, tetapi juga simbol ambivalensi antara kesetiaan dan pengkhianatan.
Salah satu tokoh tersebut adalah Kiai Ngabehi Wirapatra, seorang abdi kesayangan Sunan Amangkurat I yang dalam lembaran sejarah Mataram abad ke-17 dikenang sebagai pelaksana keputusan paling getir: algojo politik dari Sang Raja sendiri.
Baca Juga : Tiket Konser BLACKPINK Jakarta Periode General Sale Dijual Mulai Hari ini, Berikut Link War Tiketnya
Nama Wirapatra muncul dalam dokumen resmi Belanda yang ditulis oleh Rijcklof van Goens, seorang pejabat tinggi VOC yang banyak mencatat perkembangan politik Mataram pada pertengahan abad ke-17. Dalam "Reysbeschrijving"-nya, Van Goens tak hanya mencatat fakta politik, tetapi juga memberikan tafsir personal atas pergolakan batin dan strategi kekuasaan di lingkungan keraton Mataram.
Kisah kelam yang melibatkan Kiai Ngabehi Wirapatra dimulai tidak lama setelah Raja Amangkurat I naik takhta menggantikan ayahnya, Sultan Agung, pada tahun 1646. Dalam catatan Van Goens, disebutkan bahwa Amangkurat I segera melakukan reorganisasi dalam tubuh elite istana. Ia memecat para penasihat tua dan menggantikannya dengan wajah-wajah baru yang ia nilai lebih setia kepadanya. Salah satu korban dari perombakan ini adalah Tumenggung Wiraguna, pejabat tinggi yang sebelumnya sangat berpengaruh.
Wiraguna, yang tampaknya masih menyimpan sisa pengaruh dari era Sultan Agung, secara bertahap disingkirkan. Puncaknya terjadi ketika Sunan, dengan dalih ingin membalas serangan Blambangan oleh orang-orang Bali pada tahun 1647, memerintahkan Wiraguna memimpin ekspedisi militer ke wilayah tersebut.
Namun, ekspedisi itu hanyalah jebakan. Begitu jauh dari pusat kekuasaan, Tumenggung Wiraguna dibunuh oleh anak buahnya sendiri, yang telah direkayasa untuk percaya bahwa Wiraguna melanggar titah raja.
Van Goens secara eksplisit menyebutkan bahwa eksekusi Tumenggung Wiraguna itu dilakukan oleh "Kiai Ngabehi Wirapatra, orang kesayangan terdekat Raja" (Reysbeschrijving, hlm. 249)...