Hoaks Kanker Marak di Medsos: Pasien Pilih Alternatif, Tolak Pengobatan Medis
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
03 - Jun - 2025, 09:23
JATIMTIMES - Para ahli kanker dunia menyuarakan keprihatinannya terhadap maraknya informasi hoaks soal pengobatan kanker di internet.
Fenomena tersebut menyebabkan sebagian pasien memilih menolak pengobatan medis, dan justru mencoba pengobatan alternatif yang belum teruji, seperti enema kopi hingga diet jus mentah. Akibatnya, banyak dari pasien kanker justru meninggal.
Baca Juga : 5 Alasan Kenapa Blibli.com Menjadi Online Shop Terpercaya
Peringatan itu disampaikan para ahli onkologi dalam konferensi kanker terbesar di dunia, American Society of Clinical Oncology (Asco) yang digelar di Chicago. Asco menyebut tren ini berasal dari informasi keliru yang menyebar dengan cepat di media sosial.
Dr Fumiko Chino, peneliti kanker sekaligus asisten profesor di MD Anderson Cancer Center, Houston, menyebutkan bahwa misinformasi soal kanker semakin parah dalam satu dekade terakhir.
“Dengan semakin banyak orang yang didiagnosis kanker di tengah populasi global yang bertambah dan menua, informasi menyesatkan atau salah, soal kanker kini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius,” jelas dr Chino, dilansir The Guardian, Selasa (3/6/2025).
Meskipun sebagian besar masyarakat masih memercayai dokter, studi yang dibawakan Dr Chino menemukan bahwa lebih dari separuh responden merasa para ahli kerap saling bertentangan. Bahkan, satu dari 20 orang mengaku tidak percaya sama sekali pada ilmuwan yang memberi informasi tentang kanker.
“Kita sedang kalah dalam pertempuran komunikasi. Kita harus merebut kembali medan pertempuran ini,” tegas Dr Chino.
Dr Julie Gralow, Kepala Petugas Medis Asco, juga berbagi pengalamannya menghadapi pasien yang lebih memilih pengobatan alternatif. Ia menyebut banyak pasiennya yang tergoda pengobatan alami setelah mencari di internet.
“Beberapa pasien saya memilih pengobatan alami sepenuhnya, meski saya sudah menjelaskan rekomendasi pengobatan terbaik. Mereka mencari sendiri di internet dan menemukan klinik di Meksiko yang menjanjikan pengobatan alami untuk kanker, termasuk enema kafein, infus vitamin C, dan berbagai hal lainnya,” ungkap dr Gralow.
Alih-alih menghakimi, dr Gralow berusaha membangun kepercayaan agar pasien tetap mau datang kembali. “Dalam beberapa kasus, mereka kembali setelah tiga bulan karena tak merasakan perubahan. Lalu mereka mau tinggal di klinik kami, dan akhirnya kami bisa perlahan membimbing mereka ke pengobatan yang berbasis medis,” katanya.
Namun tak semua kisah berakhir baik...