Aktif dan Tertib Laporkan LKPM, 11 Pelaku Usaha di Kota Malang Diganjar Penghargaan pada Investment Award
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Yunan Helmy
15 - May - 2025, 11:45
JATIMTIMES - Sebelas pelaku usaha di Kota Malang mendapat penghargaan pada ajang Investment Award Tahun 2024. Kesebelas pelaku usaha ini berasal dari 11 sektor usaha yang berbeda.
Kesebelas sektor usaha tersebut yakni sektor penyediaan akomodasi, konstruksi, perdagangan besar, perdagangan retail, penyediaan makanan dan minuman, informasi dan komunikasi, permainan hiburan dan rekreasi, real estate, industri, kesehatan dan sektor UMK.
Baca Juga : 70 Ribu Lebih Wisatawan Nikmati Libur Panjang Waisak 2025 di Banyuwangi
"Jadi, ada 11 sektor yang kita nilai, tahun ini. Datanya kita ambil dari data LKPM. Kita ranking dan kita ambil 10 besar," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang Arif Tri Sastyawan, Rabu (14/5/2025) malam.
Arif menjelaskan, secara umum ada banyak kriteria yang dilakukan penilaian. Namun yang paling utama ada dua hal. Yakni berkaitan dengan kepatuhan melaporkan LKPM dan soal nilai investasi yang dijalankan di Kota Malang.
Dalam hal ini, ketertiban pelaporan LKPM menjadi salah satu kriteria yang dinilai. Pasalnya, hal tersebut digunakan untuk memantau kelangsungan sebuah investasi yang sedang berjalan di Kota Malang.
"Dari teman-teman pengusaha kadang tidak rutin melaporkan LKPM. Ini kami lihat yang sudah lapor di triwulan satu sampai empat atau laporan semester satu dan dua," kata Arif.
Selain itu, dari pelaporan LKPM yang rutin, dirinya juga berusaha memastikan bahwa iklim investasi di Kota Malang telah berjalan baik. Bahkan dirinya memastikan jika Kota Malang merupakan kota yang ramah investor.
Tak hanya itu. Tren positif iklim investasi di Kota Malang juga dapat dilihat dari nilai investasi yang tumbuh signifkan. Pada tahun 2024 lalu, dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1,4 triliun, nilai investasi terealisasi hingga Rp 2,8 triliun.
"Di 2023 dan 2024 kenaikan (investasi) cukup signifikan. Di 2025 target Rp 1,6 T, di triwulan pertama sudah tercapai Rp 920 M. Jadi sangat mungkin bisa melebih target," kata Arief.
Baca Juga : Baca Selengkapnya