Jelang Final Liga Europa vs Tottenham, Ruben Amorim Buka Peluang Tinggalkan MU
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
12 - May - 2025, 07:04
JATIMTIMES - Manchester United (MU) diterpa kabar tak menyenangkan jelang final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur. Pelatih The Red Devils Ruben Amorim mengisyaratkan kemungkinan mundur dari kursi manajer jika timnya tak segera keluar dari keterpurukan.
Pernyataan mengejutkan itu diungkap Amorim setelah MU kalah 0-2 dari West Ham United di lanjutan Premier League. Kekalahan ini membuat posisi Setan Merah semakin rawan, bahkan sempat mendekati zona degradasi.
Baca Juga : Barcelona Taklukkan Real Madrid 4-3, Makin Dekat ke Gelar LaLiga
Sementara itu, lawan mereka di final Liga Europa, Tottenham, juga menelan kekalahan dengan skor serupa saat menjamu Crystal Palace. Dua gol dari Eberechi Eze menjadi mimpi buruk bagi The Lilywhites.
Amorim tak ragu mengakui bahwa krisis yang dialami Manchester United adalah tanggung jawabnya. Ia merasa gagal mengangkat performa tim sejak ditunjuk sebagai pengganti Erik ten Hag.
"Ini bukan salah para pemain. Ini salah saya. Saya yang bertanggung jawab," ujar Amorim, dilansir Football.london, Senin (12/5/2025).
"Kalau kami tidak bisa mengubah keadaan dengan cepat, seharusnya posisi ini diberikan kepada orang lain." tambahnya.
Pelatih asal Portugal itu mengungkapkan rasa malu atas posisi yang kini ditempati MU di klasemen. Ia menyoroti kurangnya mentalitas juara di skuadnya.
"Saya merasa seperti manajer Manchester United seharusnya merasa (malu) saat berada di posisi ini. Sulit diterima," ujar Amorim.
"Kami harus lebih agresif. Seharusnya, ketika kami tidak menang, itu terasa seperti kiamat bagi kami." lanjutnya.
Amorim menilai masalah utama MU saat ini bukan soal taktik, melainkan mental. Ia menyebut para pemain sudah kehilangan rasa takut akan kekalahan, sesuatu yang menurutnya sangat berbahaya bagi klub sebesar Manchester United.
Baca Juga : Bus Pemain Persik Kediri Diduga Diserang hingga Kaca Bolong, Usai Menang dari Arema FC
"Kami tidak lagi takut kalah. Itu hal paling berbahaya yang bisa terjadi pada klub besar," tandasnya...