Raden Mas Guntur: Pemberontak, Cicit Amangkurat III, Menantu Sambernyawa
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
11 - May - 2025, 08:24
JATIMTIMES - Dalam babak-babak genting pasca Perjanjian Giyanti 1755, Pangeran Sambernyawa—nama populer dari Raden Mas Said—menjadi figur sentral dalam perlawanan militer terhadap koalisi Susuhunan Surakarta, Sultan Yogyakarta, dan VOC. Saat saudara seperjuangannya, Pangeran Mangkubumi, mengambil jalur kompromi dan menjadi Sultan Hamengkubuwana I, Sambernyawa memilih tetap di jalur perlawanan.
Namun, masa itu menjadi titik balik yang menentukan arah dan nasib perjuangannya. Dalam kekacauan itu, ia menemukan mitra militer-politik yang kelak menjadi kunci berdirinya Kadipaten Mangkunegaran: Raden Mas Guntur.
Baca Juga : Warga Wagir Diduga Tewas Tersambar Petir
Raden Mas Guntur bukan tokoh biasa. Ia merupakan keturunan langsung dari Susuhunan Amangkurat III yang dibuang ke Ceylon (Sri Lanka) oleh VOC tahun 1708. Juga masih memiliki kaitan darah dengan pemuda misterius bernama Raden Mas Garendi, yang pernah memimpin pemberontakan dalam geger Pacinan.
Raden Mas Guntur adalah putra dari Raden Mas Wiratmeja, yang merupakan anak dari Pangeran Teposono. Teposono, pada gilirannya, adalah putra dari Amangkurat III, raja keenam Kasultanan Mataram yang memerintah dari 1703 hingga 1705. Keturunan ini menunjukkan bahwa Raden Mas Guntur adalah bagian dari garis keluarga kerajaan yang memiliki hubungan erat dengan Amangkurat III, seorang tokoh yang kontroversial dalam sejarah Mataram.
Raden Mas Wiratmeja, sebagai anak dari Teposono, hidup dalam bayang-bayang politik yang penuh dengan ketidakpastian. Ia terjebak dalam intrik-intrik yang terjadi di dalam keraton Kartasura, yang pada akhirnya membawanya kepada kematian tragis. Wiratmeja dilaporkan terbunuh di dalam istana Kartasura, setelah terlibat dalam persekongkolan yang mengancam kestabilan pemerintahan Pakubuwono II. Pembunuhan ini menandai berakhirnya perjalanan hidupnya, tetapi juga menjadi titik awal bagi perjuangan keturunannya, khususnya Raden Mas Guntur.
Dengan basis pendukung yang kuat di wilayah pegunungan Kendeng, Guntur memimpin kelompok pemberontak tersendiri ketika bertemu Sambernyawa. Persahabatan dan aliansi militer mereka bukan sekadar taktis, tetapi berakar pada persamaan visi: perlawanan terhadap dominasi asing dan istana boneka VOC.
Pertemuan mereka terjadi di perbukitan Kendeng pada pertengahan tahun 1755...