Curang di UTBK-SNBT 2025? Siap-siap Didiskualifikasi Seumur Hidup dari Semua Jalur Masuk PTN
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
25 - Apr - 2025, 06:37
JATIMTIMES - Beredar laporan adanya dugaan kecurangan UTBK-SNBT 2025 di media sosial. Bahkan, ada beragam soal UTBK 2025 hari pertama dan hari kedua, 23-24 April 2025 yang beredar di media sosial.
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) akhirnya buka suara terkait hal ini. Bukan hanya menyesalkan tindakan tersebut, panitia juga siap memberikan sanksi paling keras, yakni diskualifikasi permanen dari seluruh jalur masuk PTN jika peserta terbukti curang. Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok, menegaskan sikap tegas panitia terhadap segala bentuk kecurangan.
“Panitia sangat menyesalkan dan mengutuk segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan UTBK-SNBT karena hal tersebut mencederai prinsip keadilan, integritas, dan kejujuran yang menjadi dasar seleksi nasional,” ujar Eduart dalam keterangan resmi Panitia SNPMB, yang diunggah di Instagram resminya @snpmb_id, Jumat (25/4/2025).
Eduart menjelaskan, beredarnya potongan soal UTBK-SNBT di media sosial bukan karena kebocoran sistem, melainkan ulah peserta yang nekat merekam soal saat ujian.
“Adanya dugaan soal yang tersebar di berbagai media sosial dipastikan bukan merupakan bocoran soal UTBK, namun merupakan kecurangan oknum peserta yang merekam soal di sesi pertama hari pertama UTBK dengan menggunakan alat bantu elektronik yang tidak diperkenankan dibawa selama ujian,” jelasnya.
Panitia memastikan setiap sesi UTBK menggunakan paket soal berbeda, bahkan untuk sesi pagi dan siang pada hari yang sama. Tak hanya soal etika, modus yang digunakan para pelaku kecurangan juga makin canggih dan sulit dideteksi. Panitia menemukan beberapa alat bantu tersembunyi seperti kamera kecil yang disisipkan di behel gigi, kuku, ikat pinggang hingga kancing.
“Panitia SNPMB berhasil menengarai modus baru alat bantu kecurangan berupa kamera yang dipasang pada behel gigi, kuku, ikat pinggang, dan kancing yang tidak terdeteksi menggunakan metal detector. Tindakan ini bertujuan untuk memperoleh soal secara tidak sah, yang jelas bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan,” ungkap Eduart.
Kasus ini kini tengah dalam proses verifikasi dan investigasi, dan panitia menggandeng berbagai pihak untuk penanganan lebih lanjut. Panitia SNPMB juga memastikan bahwa tindakan preventif dan korektif terus dilakukan. Beberapa langkah konkret antara lain, memeriksa secara ketat saat peserta masuk ruang ujian. Termasuk menganalisis rekaman CCTV dan log aktivitas peserta dan memanggil pihak-pihak terkait baik dari dalam maupun luar.
“Langkah preventif dan korektif telah dan akan terus dilakukan, termasuk mendata akun peserta yang diduga melakukan kecurangan melalui analisis rekaman CCTV dan log aktivitas sistem, serta pemanggilan pihak-pihak terkait baik secara internal maupun eksternal,” tegasnya...