Bikin Terkecoh! Ini 5 Makanan yang Ternyata Bukan dari Daerah Sesuai Namanya
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
20 - Apr - 2025, 08:37
JATIMTIMES - Penamaan makanan sering kali membingungkan. Beberapa kuliner disematkan nama daerah atau negara tertentu, padahal aslinya justru berasal dari tempat yang berbeda.
Tidak sedikit makanan yang namanya terkesan ‘menyesatkan’. Bisa karena faktor sejarah, persepsi masyarakat, atau bahkan hanya karena kesalahkaprahan yang terus dilestarikan.
Baca Juga : 7 Fakta Menarik Jamu Tradisional untuk Mengurangi Depresi yang Perlu Kamu Tahu
Contohnya Lontong Kupang, ternyata bukan dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, melainkan dari Sidoarjo, Jawa Timur. Atau pepaya California, yang ternyata buah lokal asli Indonesia.
Berikut ini deretan makanan yang namanya seolah menunjukkan asal-usulnya, tapi ternyata bukan dari sana.
1. Lontong Kupang, Bukan dari Kupang
Namanya memang ‘Kupang’, tapi makanan ini bukan berasal dari daerah Kupang di Nusa Tenggara Timur. Lontong Kupang justru merupakan kuliner khas Sidoarjo, Jawa Timur, yang populer karena keunikannya.
Dilansir dari laman Indonesia Kaya, kata 'kupang' dalam menu ini bukan merujuk wilayah, melainkan jenis hewan laut sejenis kerang kecil yang bentuknya mirip kacang kedelai. Hidangan ini disajikan dengan lontong, kuah petis, dan taburan kupang sebagai komponen utama.
Menariknya, kupang juga punya manfaat gizi tinggi. Ia kaya protein serta mengandung asam lemak tak jenuh yang baik untuk metabolisme tubuh, termasuk kolesterol.
2. French Fries, Asalnya dari Belgia!

Kentang goreng atau french fries selama ini dikenal sebagai makanan ala Prancis. Tapi ternyata, makanan ini justru berasal dari Belgia.
Seperti dilansir Britannica, pada abad ke-17 masyarakat Belgia sudah terbiasa menggoreng potongan kentang dalam minyak panas. Mereka menyantapnya dengan cocolan saus sambal, mayones, atau cuka.
Nama "French fries" sendiri konon diberikan oleh tentara Amerika Serikat saat Perang Dunia I. Mereka yang bertugas di Belgia mencicipi kentang goreng tersebut dan menyebutnya ‘French fries’ karena bahasa resmi tentara Belgia saat itu adalah bahasa Prancis.
3. Capcay, Kuliner Hokkien Rasa Nusantara