Doa Meraih Haji Mabrur: Ini Waktu yang Mustajab, Tata Cara, dan Keutamaannya
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
17 - Apr - 2025, 06:53
JATIMTIMES - Setiap muslim yang menunaikan ibadah haji tentu mendambakan satu tujuan yakni meraih predikat haji mabrur. Sebab, keistimewaan haji mabrur tak hanya sekadar menggugurkan kewajiban rukun Islam kelima, tapi juga menjadi pintu pembuka untuk mendapatkan ampunan dan ridha Allah SWT, bahkan diganjar surga.
Dalam syariat Islam, haji mabrur dipahami sebagai ibadah haji yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan, sesuai tuntunan, dan berdampak pada perbaikan diri. Tidak hanya sebatas menyelesaikan rangkaian ibadah fisik, namun juga menunjukkan kualitas batin, termasuk dalam sikap dan perilaku selama menjalani rangkaian haji.
Jemaah yang ingin meraih haji mabrur dianjurkan untuk meluruskan niat, menghindari riya atau ingin dipuji, serta menjaga akhlak selama ibadah berlangsung. Pengendalian emosi, memperbanyak amal kebaikan, serta menjauhi hal-hal yang dilarang juga menjadi penentu keberhasilan haji yang diterima.
Tak cukup dengan ikhtiar lahiriah, usaha batiniah pun diperlukan. Salah satunya adalah dengan memperbanyak doa kepada Allah agar ibadah hajinya diterima dan termasuk dalam golongan mabrur.
Dalam salah satu karyanya, ulama ternama Imam Ibnu Rajab ad-Dimasyqi (w. 795 H) menyampaikan doa yang dianjurkan untuk dibaca guna meraih haji mabrur. Doa tersebut berbunyi:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا
Allahummaj’alhu hajjan mabrura, wa dzamban maghfura, wa sa’yan masykura
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah ia (ibadah haji ini) sebagai haji yang mabrur, dosa yang diampuni, dan usaha yang disyukuri."
Doa ini mencakup tiga permohonan utama yakni agar hajinya diterima (mabrur), dosanya diampuni (maghfura), dan usahanya dihargai (masykura). Tiga hal inilah yang menjadi kunci kesuksesan spiritual seorang jamaah.
Kapan Doa Ini Dibaca?
Terkait waktu pengucapan doa ini, Imam Ibnu Rajab menyebut bahwa doa tersebut disunnahkan dibaca ketika jamaah telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji, tepatnya saat hendak tahallul dari ihram dengan melempar jumrah aqabah pada hari Idul Adha.
Ia menulis:
يُشْرَعُ لِلْحَاجِ إِذَا فَرَغَ مِنْ أَعْمَالِ حَجِّهِ وَشَرَعَ فِي التَّحَلُّلِ مِنْ إِحْرَامِهِ بِرَمْيِ جمْرَةِ الْعَقبَةِ يَوْمَ النَّحرِ أَنْ يَقُوْلَ: اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُوْرًا...
Artinya: "Disyariatkan (sunnah) bagi orang haji ketika sudah selesai dari kewajiban hajinya dan memulai untuk tahallul dari ihramnya dengan melempar jumrah aqabah pada hari raya kurban, untuk membaca doa: allahummaj’alhu hajjan mabrura..." (Lathaiful Ma’arif, Juz I, hal...