Forkopimda Situbondo Panen Raya Padi Bersama Presiden Prabowo, Masalah Pengairan Jadi PR Bersama
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Dede Nana
07 - Apr - 2025, 03:17
JATIMTIMES - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan panen raya padi serentak di 14 Provinsi se Indonesia bersama kepala daerah dan Forkopimda masing-masing provinsi melalui Virtual Meeting Zoom.
Panen raya padi serentak di 14 Provinsi tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan program ketahanan pangan nasional. Salah satu daerah yang turut menjadi lokasi panen raya yakni di Kabupaten Situbondo bertempat di Area Persawahan Desa Pawoan, Kecamatan Panarukan.
Baca Juga : Panen Raya Padi, Wali Kota Malang Bakal Optimalkan Potensi Pertanian
Dalam kesempatan itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau akrab disapa Mas Rio mengemukakan jika sebenarnya Pemerintah Kabupaten Situbondo bersama Kodim 0823 Situbondo sudah merencanakan untuk panen raya padi pada tanggal 16 lalu, namun kemudian mundur dan disesuaikan dengan agenda pemerintah pusat.
"Hari ini kita sedang melakukan Panen Raya Padi serentak di 14 provinsi bersama pemerintah pusat melalui virtual meeting via zoom, dan Situbondo dengan target 65 ribu luasan hektare untuk ketahanan pangan kita, insyaallah tercapai. Cuma memang tadi ada data BPS tadi ada angka prediktif, potensinya angkanya bisa bertambah," ujar Mas Rio, Senin (7/4/2025) usai melaksanakan panen raya padi.
Untuk hasil panen raya di lokasi tersebut, Mas Rio menyebutkan data sample BPS sebesar 5,47 per ubinan dengan ukuran 2,5 meter persegi (2,5 m x 2,5 m). "Kalau rata-rata biasanya 7 ton per hektare bisa sampai 8 ton per hektare. Untuk meningkatkan Itu butuh anggaran, nah itu akan kita coba sesuaikan dianggaran perubahan untuk maksimalkan di pertanian," ungkap Mas Rio.
Tidak hanya itu, Mas Rio juga mengungkapkan banyak usulan dan berbagai masukan terkait pertanian, utamanya soal air. Dia akan meminta kepala dinas terkait untuk mencari mitigasinya.
"Soal saluran irigasi Itu multi case, setiap kecamatan saya kira berbeda-beda masalahnya. Memang betul subtansinya bagaimana pengelolaan air itu bisa menambah kapasitas produksi pertanian. Cuma di Panarukan tadi memang ada case khusus, ada pengalihan dari kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, karena untuk memitigasi banjir, nah itu terdampak ke pertanian...