Wisuda Sarjana dan Pascasarjana UIN Malang Periode 2, Begini Penegasan Rektor kepada Para Lulusan
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
13 - May - 2023, 08:29
JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menyelenggarakan Wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana Periode 2 Tahun 2023, Sabtu (13/5/2023). Sebanyak 800 orang wisudawan mengikuti prosesi sakral tersebut.
Ke-800 wisudawan yang mengikuti prosesi wisuda itu terdiri dari 720 orang wisudawan dari program darjana (S1),
program magister (S2) 71 wisudawan, dan program doktor (S-3) 9 wisudawan.
Baca Juga : Tingkatkan Daya Saing, FEB Unisma Gelar Sertifikasi Profesi Manajemen Sumber Daya Manusia
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr HM. Zainudin MA menyampaikan dalam sambutannya, tantangan yang dihadapi saat ini jauh lebih kompleks menyangkut segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik budaya dan yang lainnya. Oleh sebab itu, wisudawan harus dapat mengantisipasi dan menghadapinya dengan baik dengan mempersiapkan segala sesuatunya secara baik pula.

"Sebagai sarjana dan kelompok terpelajar, maka kita dituntut untuk mampu berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi sebagai sarjana lulusan pendidikan tinggi Islam, lebih khusus lagi UIN Maliki Malang. Maka ilmu yang amaliyah dan amal yang ilmiah harus dikedepankan," paparnya.
Tujuan diselenggarakannya pendidikan tinggi keagamaan Islam ini adalah untuk mencetak sarjana muslim yang ahli agama (tafaqquh fiddin). Maka apa pun prodi yang dipilihnya, sarjana muslim harus tetap kompeten di bidang agama. Oleh sebab itu, UIN Malang ini tetap konsisten dengan tujuan yang mulia ini.
Berbagai upaya dan daya dengan membentuk pusat-pusat pengembangan yang mendukung ke arahnya. Yaitu ma’had al-jamiah, markaz al-lughat dan HTQ atau karakter, ilmu dan amal.
Lebih lanjut rektor menjelaskan, di dunia barat sendiri, saat ini juga disadari betapa pentingnya pendidikan karakter. Misalnya di Amerika, para pendidik, politisi dan orang tua saat ini mulai sadar bahwa pendidikan karakter sangat urgen dan dibutuhkan sebagai komponen kunci dalam kurikulum sekolah. Tanpa itu, masyarakat tidak mempunyai jaminan untuk merasakan keamanan dan kedamaian seiring dengan kemajuan teknologi dan transformasi digital.

Begitu pula di Jepang, mengembangkan paradigma fifth point zero (5...