JATIMTIMES – Munculnya pengibaran bendera putih di sejumlah wilayah terdampak banjir di Aceh menuai perhatian publik. Aksi tersebut sempat ditafsirkan beragam, mulai dari simbol keputusasaan warga hingga sinyal permintaan bantuan asing. Namun DPR RI menegaskan, pengibaran bendera putih harus dimaknai sebagai ekspresi harapan masyarakat agar negara hadir secara nyata.
Anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Irawan, menilai pengibaran bendera putih tidak boleh dipahami secara negatif. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah meyakinkan para korban banjir bahwa negara benar-benar hadir dan dirasakan manfaatnya.
Baca Juga : Jaga Ekosistem Kota, 26 Pelaku Usaha di Surabaya Raih Penghargaan Lingkungan
Legislator Partai Golkar dari daerah pemilihan Jawa Timur V itu menambahkan bahwa negara tidak tinggal diam menghadapi bencana banjir yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Ia menyebut pemerintah telah mengerahkan seluruh sumber daya negara untuk menangani kondisi darurat hingga tahap pemulihan.
“Ya, negara dan pemerintah sangat memahami apa yang kemudian dirasakan oleh masyarakat di Aceh, Sumbar, dan Sumatera Utara saat ini,” kata Irawan.
Ia menambahkan, komitmen tersebut ditegaskan dalam rapat Kabinet Paripurna terakhir yang membahas penanganan bencana di wilayah Sumatera.
“Makanya kemudian di rapat Kabinet Paripurna terakhir yang kami juga saksikan, semua sumber daya negara, sumber daya pemerintah pada saat ini diarahkan untuk kemudian melaksanakan tanggap darurat dan tahapan rehabilitasi di sana,” lanjutnya.
Terkait pengibaran bendera putih yang terlihat di Pidie Jaya dan beberapa ruas jalan, Irawan menilai hal itu tidak membuat negara merasa tersinggung atau direndahkan. Justru, menurutnya, itu harus dijadikan penanda penting bagi pemerintah.
“Makanya kemudian saya termasuk meyakini bahwa adanya bendera putih yang ada di Pidijaya atau di sepanjang jalan tersebut tidak membuat negara merasa lebih rendah atau tersinggung dengan keadaan tersebut,” ujar Irawan.
Baca Juga : ASN hingga Karyawan Swasta Boleh WFA 29-31 Desember, Ini Aturannya
DPR, kata dia, justru mendorong pemerintah untuk menjadikan titik-titik pengibaran bendera putih sebagai petunjuk lokasi warga yang sangat membutuhkan bantuan.
“Oleh karena itu bahwa kami DPR mendorong agar kemudian titik-titik yang memang ada pengibaran bendera putih tersebut sebagai satu ekspresi bahwa ada harapan untuk kemudian mendapatkan intervensi pemerintah atau kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh pemerintah,” tegasnya.
Ia berharap pemerintah dapat segera mendatangi lokasi-lokasi tersebut agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran negara dalam situasi darurat.
“Untuk kemudian segera mencari titik-titik lokasi tersebut agar kemudian memang negara atau rakyat merasakan peran serta negara atau pemerintah dalam menanggulangi bencana dan memenuhi harapannya untuk kemudian mendapatkan pertolongan terkait dengan kebutuhan pokok tersebut,” pungkas Irawan.
