JATIMTIMES – Publik di media sosial diramaikan unggahan foto berisi daftar bantuan logistik dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk wilayah terdampak banjir bandang di Sumatera. Dalam foto berbentuk tabel tersebut, tercantum nilai bantuan total mencapai Rp 73 miliar namun dengan rincian harga sejumlah barang yang dinilai janggal, terutama pada komponen beras.
Foto tersebut awalnya diunggah akun X @hermansyah**** dengan judul tabel “Bantuan bencana alam kementerian pertanian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat.” Warganet kemudian menyoroti harga barang yang lebih mahal dibandingkan dengan harga pasar.
Baca Juga : Marak Kasus Hukum Perempuan dan Anak, Satres PPA dan PPO Segera Beroperasi di Malang
Akun X @RioChand**** bahkan menghitung ulang salah satu komponen dalam tabel itu.
“Lihat ada yang aneh nggak pak? Beras 1.312.450.000 dibagi 21.874 = 60 ribu per kilogram. Artinya beras 15 kilogram harganya bisa 900 ribu,” tulisnya.
Ia juga membandingkan harga yang ia beli secara pribadi. “Lebih buruk daripada tengkulak terakhir saya beli di Sidikalang harga beras 15kg hanya 250rb beras yg saya beli bukan beras Bulog tapi beras merek Kuku Balam,” tambahnya.
Tak hanya soal beras, daftar barang “lainnya” dalam foto itu juga memantik perhatian.
“Salfok sama 1000 dus Lainnya. 6.8M Berarti 6.8jt/ dus Apa dapet bantuan PS5?” tulis akun @Santoiimam**.
Dugaan korupsi hingga “keuntungan berlebih” pun mencuat.
“Itu lah Indonesiaaaaa, Kalau gak ada korupsinya, udah bukan di Indonesia lagi itu brad,” tulis akun BMultino***.
“beras premium 5kg di alfamart aja 74rb,” ungkap akun @neo_****** membandingkan.
Baca Juga : Belajar dari Bencana di Sumatera, DPRD Jatim Ingatkan Dampak Alih Fungsi Hutan
Setelah ramai dibahas di media sosial, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui akun Instagramnya merilis pernyataan resmi. Pihaknya menyampaikan apresiasi atas keterlibatan publik dalam mengawasi penyaluran bantuan logistik kepada wilayah terdampak.
“Kementerian Pertanian menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan warganet yang ikut mengawasi penyaluran bantuan logistik ke wilayah terdampak bencana di Sumatera,” demikian pernyataan resmi Kementan.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa kesalahan terletak pada penulisan informasi satuan dalam data yang beredar. “Terkait data bantuan beras, terdapat kurang sempurnanya penulisan informasi satuan, yakni semestinya per paket 5 kg,” tulisnya.
Total bantuan beras yang dimaksud, menurut Kementan, bukan dalam bentuk dana namun langsung berupa barang dari mitra yang berkontribusi. “Total volume beras yang dimaksud pada data awal adalah 27.874 paket, masing-masing berisi paket volume 5 kilogram,” jelas Kementan.
Lebih lanjut, Kementan mengungkapkan bahwa jumlah bantuan telah diperbarui dan kini nilainya jauh lebih besar. “Saat ini bantuan beras pemerintah sudah mencapai 4.200 ton senilai 16 milyar rupiah,” kata Kementan.
Kementan juga memastikan tidak ada pembelian menggunakan anggaran pemerintah. “Kementerian Pertanian tidak membeli barang-barang bantuan tersebut menggunakan anggaran, melainkan menerima langsung bantuan dalam bentuk barang dari mitra dan pihak yang ingin berkontribusi,” tutup Kementan.