JATIMTIMES - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memperluas jangkauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menemui hambatan. Dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sebelumnya aktif melayani kebutuhan makanan siswa kini berhenti beroperasi sementara.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi menyebut dua titik tersebut berada di Jalan IR Rais No 66 Bareng serta Jalan Yos Sudarso No 12, Kasin. Penutupan sementara ini bukan karena terkendala anggaran, namun lebih pada proses internal penyedia layanan.
“Dua SPPG itu berhenti karena pergantian yayasan dan pembenahan infrastruktur. Jadi, bukan soal pendanaan,” jelas Slamet.
Meski begitu, Slamet mengaku belum bisa memastikan kapan keduanya kembali melayani program MBG. Perkiraan sementara, masa pembenahan akan berlangsung sekitar satu bulan. “Kurang lebih satu bulanan, tapi pastinya belum tahu,” ujarnya.
Di sisi lain, Pemkot Malang menargetkan ketersediaan 84 SPPG untuk memastikan rantai layanan MBG berjalan maksimal di seluruh wilayah kota. Saat ini baru 17 SPPG yang sudah beroperasi, dan 12 lainnya tengah bersiap masuk tahap operasional. “Progresnya terus berjalan. Yang akan segera beroperasi ada 12,” tambah Slamet.
Untuk dapat beroperasi, setiap SPPG wajib memenuhi standar yang ditetapkan, salah satunya memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS). Sertifikat yang diterbitkan Dinas Kesehatan tersebut hanya diberikan setelah penyedia lolos serangkaian inspeksi, dan berlaku selama satu tahun sebagai jaminan keamanan pangan terutama bagi kelompok rentan.
Baca Juga : Tak Perlu Brush Set Mahal, Cukup Tiga Kuas Ini Bikin Eyeshadow Lebih Rapi
“Sampai sekarang ada 14 SPPG yang sudah memperoleh rekom SLHS. Tapi tetap perlu koordinasi lanjutan dengan Dinkes,” tutupnya.
Dengan kebutuhan titik layanan yang masih jauh dari target, Pemkot Malang kini dituntut bergerak cepat agar distribusi MBG tidak terganggu dan anak-anak tetap mendapat asupan bergizi sesuai arahan pemerintah pusat.