JATIMTIMES - Lomba burung berkicau bertajuk Piala Kadisporapar Kota Malang rencananya akan menjadi event yang digelar rutin setiap tahun. Hal tersebut juga tidak lepas dari antusias masyarakat pada gelaran yang dilangsungkan pada Minggu (13/7/2025) siang.
Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Wahyu Setiawan mengatakan bahwa gelaran lomba burung berkicau masih mendapat antusias masyarakat di Kota Malang. Tentu event tersebut dapat menjadi wadah bagi penghobi buru berkicau atau kicau mania.
Baca Juga : Justin Hubner Disebut Bakal Gabung Notts County, Klub Tertua di Dunia
"Alhamdulillah dengan adanya Piala Kadisporapar, tentu akan mewadahi kicau mania di Malang Raya," ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan, event tersebut mampu menumbuhkan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sekitar gantangan sebagai lokasi event. Apalagi, Kota Malang juga mulai dikenal sebagai daerah berjuluk Kota 1001 Gantangan.
"Dari julukan tersebut, masyarakat bisa memilih mana gantangan yang bagus. Baik dari event yang digelar, penyelenggaraan hingga hadiahnya," jelas Wahyu.
Wahyu menilai, event lomba burung berkicau menjadi salah satu saya tarik wisata di Kota Malang. Sebab, event tersebut biasanya juga menarik banyak peserta dari luar daerah di luar Malang.
"Ini bagian dari pariwisata, tentu (peserta) bukan dari Malang Raya. Biasanya dari luar daerah," jelas Wahyu.
Sehingga, dengan kondisi tersebut dirinya berkeinginan agar event tersebut nantinya dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian. Dan memberikan dampak secara nyata pada geliat UMKM.
"Kita ingin animo masyarakat bisa maju seperti itu. Side effect nya bagi UMKM," imbuhnya.
Baca Juga : Jens Raven Resmi Gabung Bali United, Berikut Untung-Rugi Pilihannya
Selain itu, gelaran tersebut juga selaras dengan visi misi Wali Kota Malang yang salah satunya menggelar 1.000 event dalam satu tahun. Sehingga, event tersebut diharapkan dapat turut mewadahi masyarakat untuk berkegiatan positif.
"Menurut saya harus ada setiap tahun. Gunanya agar masyarakat Kota Malang tidak terjerumus hal lain. Ada wisata, ada hobi," kata Wahyu.
Apalagi, Kota Malang juga telah memiliki sarana prasarana (sarpras) resmi yakni Gantangan Satu Titik. Untuk itu, pihaknya juga ingin lebih mengenalkan potensi yang dimiliki Kota Malang.
"Disporapar kan punya gantangan satu titik di Lowokdoro itu akan kita bersihkan dan kenalkan ke masyarakat. Itu gantangan resmi Kota Malang," pungkas Wahyu.