JATIMTIMES - Jens Raven akhirnya resmi berseragam Bali United. Penyerang muda Timnas Indonesia U-23 itu menandatangani kontrak jangka panjang bersama Serdadu Tridatu, Minggu (13/7/2025), dan akan bermain di kompetisi Liga 1 musim 2025/2026.
Kepastian ini diumumkan langsung oleh manajemen Bali United melalui situs resmi klub. "Bali United FC resmi mengamankan jasa striker muda Timnas Indonesia U-23, Jens Raven untuk menyambut musim kompetisi 2025/26. Striker keturunan Belanda itu akan berseragam Serdadu Tridatu untuk tiga musim ke depan," tulis pernyataan klub, dikutip Minggu (13/7/2025).
Baca Juga : Jens Raven Resmi Berseragam Bali United, Dikontrak Selama 3 Musim
Rumor kedatangan Raven ke Bali United memang sudah santer beredar dalam sepekan terakhir. Terlebih setelah sang striker mengunggah di Instagram pribadinya usai memutuskan hengkang dari klub lamanya di Belanda, FC Dordrecht.
CEO Bali United, Yabes Tanuri, menyebut bahwa perekrutan Jens Raven merupakan langkah strategis. Ia optimistis kehadiran penyerang berusia 19 tahun itu bisa memperkuat lini depan tim.
"Kami resmi memperkenalkan Jens Raven sebagai striker baru untuk Bali United selama tiga musim kedepan. Jens Raven adalah striker potensial yang dibutuhkan tim saat ini dan tim pelatih menilai dia mampu memberikan dampak positif untuk tim Bali United di musim yang baru. Semoga Jens Raven bisa menjawab dan memberikan prestasi untuk tim ini," ujar Yabes.
Faktor pelatih tampaknya jadi salah satu alasan Raven memilih Bali United. Sosok Johnny Jansen yang baru ditunjuk sebagai pelatih kepala menjadi daya tarik tersendiri bagi sang pemain.
"Pemain berdarah Belanda-Indonesia (Raven) ingin bermain ke Indonesia karena sosok Coach Johnny Jansen yang kini menjadi nahkoda Bali United FC. Pengalaman Johnny Jansen dari Eredivisie membuat Jens Raven ingin memulai karier pertamanya di Indonesia bersama Bali United FC," tulis klub.
Tak hanya Jansen, dua asisten pelatih asal Belanda, Ronnie Pander dan Jeffrey Talan, turut jadi faktor penentu. Raven merasa semakin mantap memilih Bali United setelah melihat komposisi tim pelatih yang kuat dan memiliki latar belakang kompetitif di Eropa.
Meski telah bergabung dengan Bali United, Jens Raven belum akan langsung merumput di Liga 1. Ia terlebih dahulu akan memperkuat Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2025 yang dimulai Selasa (15/7) mendatang.
Penyerang kelahiran Dordrecht, 12 Oktober 2005 itu sebelumnya sukses membawa Timnas U-19 meraih gelar juara Piala AFF U-19 2024. Dalam turnamen itu, Raven mencetak empat gol.
Bersama FC Dordrecht U-21, Raven mencatatkan enam gol dari 20 penampilan di musim 2023/2024. Namun di musim berikutnya, ia absen membela klub karena fokus membela timnas U-19 dan U-23.
Saat ini, Jens Raven sudah mengoleksi delapan gol dari 17 laga di berbagai level timnas Indonesia.
Baca Juga : Darah Malaka di Tanah Caruban: Syekh Datuk Kahfi, Syekh Siti Jenar, dan Jaringan Ilmu Sufi Jawa
Untuk diketahui, Jens Raven merupakan pemain keturunan Indonesia-Belanda. Ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 27 Juni 2024, dan sejak itu aktif memperkuat Garuda Muda di berbagai turnamen.
Dengan tinggi badan 187 cm, Raven dikenal sebagai penyerang yang memiliki keunggulan fisik dan kemampuan duel udara. Kini, ia bersiap menjalani tantangan baru bersama Bali United di Liga 1.
Namun, keputusan Raven untuk bermain di Indonesia tentu menimbulkan pro dan kontra. Berikut sejumlah sisi positif dan negatif dari kepindahannya ke Bali United:
Sisi Positif Jens Raven Gabung Bali United
1. Lebih Mudah Ikut TC Timnas
Dengan bermain di Indonesia, Raven tak perlu menempuh perjalanan jauh dari Eropa saat dipanggil ke pemusatan latihan timnas. Hal ini tentu mempermudah koordinasi antara klub dan PSSI, serta membuat Raven lebih fleksibel dalam membela timnas di berbagai kelompok usia, baik U-20, U-23, maupun tim senior.
2. Meningkatkan Popularitas
Bermain di Liga 1 bersama tim besar seperti Bali United membuat nama Jens Raven makin dikenal publik sepak bola Indonesia. Dengan tampil rutin di kompetisi domestik, ia punya kesempatan membangun basis penggemar dan memperkuat branding pribadinya.
Sisi Negatif Jens Raven Main di Liga 1
1. Risiko Perkembangan Terhambat
Salah satu kekhawatiran terbesar dari kepindahan Raven ke Indonesia adalah kemungkinan stagnasi dalam perkembangan kariernya. Level kompetisi dan intensitas latihan di Liga Indonesia jelas berbeda dibandingkan Eropa, khususnya Belanda. Jika tidak dikelola dengan baik, Raven bisa kesulitan menjaga kualitas permainannya.
2. Sulit Kembali ke Eropa
Setelah meninggalkan Eropa, kemungkinan untuk kembali ke klub-klub benua biru bisa menjadi tantangan besar. Pemain muda biasanya butuh konsistensi dan eksposur yang tinggi untuk menarik perhatian klub-klub Eropa. Jika tak tampil menonjol di Liga 1, peluang Raven untuk balik ke benua biru bisa tertutup.
3. Tekanan Ekspektasi
Sebagai pemain timnas dan rekrutan baru Bali United, ekspektasi terhadap Jens Raven sangat tinggi. Ia akan dituntut tampil tajam dan konsisten. Jika gagal memenuhi harapan publik dan manajemen klub, tekanan tersebut bisa memengaruhi performanya di lapangan.