JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang bersama Forum Anak Kota Malang menggandeng Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai wujud komitmen mencegah perkawinan anak di Kota Malang.
Sekretaris Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Kenprabandari Aprilia menyampaikan bahwa salah satu wujud komitmen mencegah perkawinan anak yakni dengan menggelar nonton bareng film terkait perkawinan anak di Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan ini bertajuk "Menghidupkan Kesadaran Generasi Muda demi Terwujudnya Pergaulan Sehat".
Baca Juga : Tersisa Kategori Polisi dan Pelajar, Pendaftaran Turnamen Catur Piala Kapolresta Malang Kota Ditutup Besok
Perempuan yang akrab disapa Niken itu juga menyampaikan bahwa kegiatan nonton bareng film perkawinan anak di Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini merupakan salah satu kegiatan yang masuk dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2025 yang setiap tahunnya diperingati pada 23 Juli.
Pihaknya mengatakan, kegiatan nonton bareng film perkawinan anak, termasuk diskusi terkait pencegahan perkawinan anak dengan narasumber utama Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin dan Ketua PSGA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Istiadah ini, bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak-anak serta remaja tentang pentingnya perkawinan anak.
Oleh karena itu, pihaknya mengundang 150 peserta dalam kegiatan nonton bareng film perkawinan anak yang terdiri dari unsur Forum Anak Kota Malang, Forum Anak Kecamatan se-Kota Malang, Ketua Forum Anak Kelurahan se-Kota Malang, Duta Genre atau Generasi Berencana serta Saka Kencana.
"Seluruh elemen baik pemerintah, masyarakat maupun dunia pendidikan dan anak-anak saling bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak," ujar Niken dalam sambutannya, Kamis (10/7/2025).
Lebih lanjut, melalui kegiatan nonton bareng film perkawinan anak dan diskusi terkait dengan pencegahan perkawinan anak ini dapat menciptakan pemahaman yang lebih baik di kalangan anak-anak dan remaja mengenai dampak perkawinan anak.
"Diharapkan meningkatnya kesadaran dan partisipasi aktif anak sebagai agen perubahan dalam upaya pencegahan perkawinan anak, lalu terbentuk jejaring kerja dan sinergi yang lebih kuat dan solid pada forum anak dari tingkat kota hingga kelurahan," ujar Niken.
Baca Juga : UMKM Bordir Asal Malang Tembus World Expo Osaka 2025: Bawa Budaya Lokal ke Kancah Dunia
Selain itu, melalui kegiatan nonton bareng film perkawinan anak dan diskusi pencegahan perkawinan anak ini juga diharapkan dapat memunculkan ide-ide kampanye kreatif yang berbasis komunitas anak dan remaja.
Pihaknya juga menyampaikan, bahwa kegiatan nonton bareng film dan diskusi pencegahan perkawinan ini juga untuk mewujudkan komitmen bersama untuk menjadikan Kota Malang sebagai Kota Layak Anak dan bebas dari perkawinan anak.
"Melalui forum ini Pemerintah Kota Malang berharap munculnya gagasan, kampanye kreatif dan strategi kolaboratif yang dapat menjadi gerakan kolektif untuk mencegah perkawinan anak hingga ditingkat keluarga dan komunitas," pungkas Niken. (ADV)
