JATIMTIMES – Suasana mencekam menyelimuti Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jumat (4/7/2025) sore. Seorang bocah taman kanak-kanak (TK) berinisial AD dilaporkan tenggelam di Sungai Lodagung
Bocah berusia 6 tahun itu tenggelam usai terpeleset saat mencoba mengambil sandalnya yang jatuh ke sungai. Hingga Sabtu pagi, 5 Juli 2025, jasad korban belum berhasil ditemukan. Warga bersama petugas gabungan masih terus berjibaku melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Baca Juga : Kronologi Polisi Bubarkan Konvoi Simpatisan Pesilat PSHT: Sempat Ricuh di Pakis, Tutup Jalan di Malang
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa itu bermula saat AD bermain bersama temannya, AA, di sekitar bantaran Sungai Lodagung. Mereka berangkat dari rumah berboncengan sepeda menuju lokasi pembuatan batu bata di tepi sungai. Setelah memarkir sepeda, keduanya bermain di jalan setapak di sisi utara aliran sungai.
Tragedi bermula saat sepasang sandal yang dikenakan korban terlepas dan jatuh ke sungai. Bocah malang itu spontan berusaha mengambilnya. Namun, nahas, langkah kakinya terpeleset di tanah licin yang berbatu. Tubuh kecilnya langsung terperosok ke dalam sungai yang saat itu debit airnya tengah tinggi.
AA, teman korban, sempat mencoba menarik tangan AD saat tubuh korban mengambang. Namun usahanya sia-sia. Arus deras lebih cepat menghanyutkan tubuh AD. AA yang ketakutan dan menangis kemudian menyusuri pinggiran sungai ke arah barat, berharap bisa melihat temannya muncul kembali ke permukaan.
Kisah memilukan itu sontak mengundang perhatian warga sekitar. Salah satu warga yang melihat AA menangis di pinggir sungai langsung mendekatinya dan menanyakan apa yang terjadi. Dengan suara parau dan tubuh gemetar, AA mengaku jika temannya tenggelam. Warga yang mendengar kabar itu langsung bergegas memberitahu orang tua AD.
Keluarga korban membenarkan bahwa AD sempat pamit pergi bermain naik sepeda bersama AA. Mendengar putranya tenggelam, keluarga langsung menuju lokasi kejadian. Warga pun turut melakukan pencarian dengan menyisir tepi sungai, namun hasilnya nihil.
Tak lama berselang, laporan resmi disampaikan ke Polsek Lodoyo Barat (Lobar). Pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan Satuan Polairud dan BPBD Kabupaten Blitar untuk melakukan pencarian secara intensif.
Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebutkan bahwa hingga Jumat malam, pencarian korban belum membuahkan hasil. Tim gabungan memutuskan untuk menghentikan pencarian sementara karena kondisi lokasi sudah gelap.
Baca Juga : Gubernur Jatim Teken MoU Dengan Barantin, Dirikan Instalasi Karantina Terpadu Pertama di Indonesia
“Pencarian korban kami lanjutkan pagi ini. Tadi malam dihentikan karena keterbatasan pencahayaan dan medan yang cukup berbahaya,” ujar Ipda Putut.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Sungai Lodagung di titik kejadian memiliki lebar sekitar 10 meter dengan kedalaman mencapai dua meter. Saat kejadian, arus air sungai tercatat lebih deras dibanding hari-hari biasa, yang membuat proses pencarian semakin sulit.
"Petugas hanya menemukan sepasang sandal anak warna hijau yang mengapung di permukaan air, diduga milik korban. Sandal itu ditemukan tak jauh dari titik jatuhnya korban," terang Putut.
Hingga berita ini ditulis, suasana di sekitar lokasi masih dipenuhi warga yang menanti kabar terbaru. Sementara keluarga korban hanya bisa pasrah dan berharap tubuh anak mereka segera ditemukan. Pihak berwenang menghimbau agar orang tua lebih waspada dan mengawasi anak-anak mereka saat bermain di sekitar aliran sungai, terlebih ketika debit air sedang tinggi.