JATIMTIMES - Pada 10 Juli 2025, langit malam akan dihiasi pemandangan indah yang dikenal sebagai Buck Moon. Meski terlihat seperti purnama biasa, Buck Moon memiliki makna astronomi dan budaya yang membuatnya begitu istimewa.
Fenomena ini bukan hanya suguhan visual, tetapi juga sarat nilai sejarah dan spiritual. Mari kita simak lebih lanjut tentang fenomena unik ini!
Baca Juga : Polemik Sound Horeg Haram! Ini Alasan Fatwa Ulama dan Sikap Resmi MUI-PBNU
Apa Itu Buck Moon?
Buck Moon adalah nama purnama yang muncul setiap bulan Juli. Nama ini berasal dari kebiasaan suku-suku asli Amerika, yang mengamati bahwa pada bulan Juli, rusa jantan (buck) mulai menumbuhkan tanduk baru. Karenanya, purnama Juli dinamakan Full Buck Moon.
Selain itu, purnama di bulan Juli juga sering dijuluki Thunder Moon, karena bertepatan dengan musim badai petir di Amerika Utara.
Seperti dijelaskan dalam Old Farmer’s Almanac: “July’s full moon is called the Buck Moon because the antlers of male deer (bucks) are in full-growth mode at this time. It’s also been called the Thunder Moon due to frequent thunderstorms in early summer," dikutip dari laman almanac.com, Rabu (9/7/2025).
Kapan Puncak Buck Moon 2025?
Menurut data Times of India dan berbagai sumber astronomi terpercaya, puncak Buck Moon 2025 terjadi pada 10 Juli 2025, sekitar pukul 15.36 waktu Central Daylight Time (CDT) di Amerika Serikat.
Untuk wilayah Indonesia, fenomena purnama ini akan terlihat penuh pada malam hari setelah matahari terbenam, sehingga masyarakat bisa menikmatinya dengan mata telanjang jika cuaca cerah.
Keistimewaan Buck Moon 2025
Fenomena Buck Moon kali ini memiliki beberapa keunikan yang membuatnya berbeda dari purnama biasa:
1. Terjadi Dekat Aphelion
Buck Moon 2025 terjadi tak lama setelah Bumi mencapai aphelion, yakni titik terjauh dari Matahari. Hal ini memengaruhi jarak Bulan terhadap Bumi dan sedikit memengaruhi penampakannya di langit. Meski ukurannya tampak sedikit lebih kecil, sinar Bulan tetap terlihat terang dan indah.
"July’s full moon follows the Earth’s aphelion, so it will appear slightly smaller in the sky than a supermoon but remains a stunning sight," dikutip dari Sky at Night Magazine.
2. Efek Moon Illusion
Saat purnama terbit di dekat cakrawala, Bulan sering terlihat jauh lebih besar dari biasanya. Fenomena ini dikenal sebagai moon illusion. Efek ini murni ilusi optik, tetapi membuat Buck Moon tampak spektakuler, terutama saat difoto.
“The Buck Moon is best viewed just as it rises above the horizon, creating the famous ‘moon illusion’ where it seems enormous and golden," menurut My San Antonio News.
Baca Juga : Lolos SPMB Cianjur 2025? Simak Jadwal dan Cara Daftar Ulangnya di Sini!
3. Makna Budaya dan Spiritual
Di India, purnama Juli bertepatan dengan perayaan Guru Purnima, hari penghormatan bagi guru spiritual. Banyak umat Hindu dan Buddha memanfaatkan momen purnama ini untuk doa, meditasi, dan perenungan spiritual.
“The Buck Moon coincides with Guru Purnima in India, a significant day of paying respect to spiritual teachers," dikutip dari laman Times of India.
Cara Menyaksikan Buck Moon
Untuk mengamati Buck Moon dengan jelas, berikut tips sederhana:
• Pilih lokasi dengan langit terbuka, jauh dari polusi cahaya kota.
• Waktu terbaik adalah saat Bulan terbit di ufuk timur, karena efek moon illusion membuatnya tampak lebih besar.
• Gunakan kamera atau teleskop jika ingin menangkap detail permukaan Bulan.
• Periksa prakiraan cuaca agar langit cerah pada malam 10 Juli 2025.
Jangan lewatkan kesempatan menyaksikan keindahan Buck Moon 2025. Siapkan kamera, cari spot terbaik, dan nikmati purnama yang penuh makna ini!