JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat, neraca perdagangan Jatim pada Mei 2025 mengalami surplus senilai USD 626,43 juta. Meski begitu, secara kumulatif sepanjang Januari-Mei 2025 neraca dagang Jatim masih tercatat defisit USD 746,72 juta.
Kepala BPS Jatim Zulkipli menjelaskan, pada Mei 2025, total nilai ekspor Jatim mencapai USD 2,92 miliar dan impor mencapai USD 2,30 miliar. "Sehingga Provinsi Jawa Timur mengalami surplus sebesar USD 626,43 juta pada bulan Mei 2025," ungkap Zulkipli, Rabu (9/7/2025).
Baca Juga : Sederet Catatan Kritis Fraksi PDIP DPRD Jatim untuk Eksekutif terkait RPJMD 2025-2029
Sedangkan secara kumulatif, defisit neraka perdagangan Jatim selama bulan Januari - Mei 2025 mencapai USD 746,72 juta. Zulkipli menyebut, defisit tersebut disebabkan nilai impor lebih tinggi dibandingkan nilai ekspornya.
"Tercatat bahwa nilai impor Jawa Timur pada Januari - Mei 2025 mencapai USD 11,98 miliar, sedangkan nilai ekspornya mencapai USD 11,24 miliar," tandasnya.
Secara lebih detail, defisit neraca perdagangan Jawa Timur Januari - Mei 2025 disebabkan oleh kinerja perdagangan sektor migas yang mengalami defisit. Defisit perdagangan pada sektor migas mencapai USD 1,81 miliar.
Sementara itu, kinerja sektor nonmigas masih mengalami surplus sebesar USD 1,06 miliar. Nilai ekspor sektor nonmigas tercatat USD 11,00 miliar lebih tinggi dibandingkan nilai impornya sebesar USD 9,93 miliar.
"Secara umum, kinerja sektor migas perlu diperbaiki agar neraca perdagangan Jawa Timur dapat berubah menjadi surplus," papar Zulkipli.
Baca Juga : Perusakan Halte Trans Jatim Bikin Ketua Komisi D DPRD Geram: Tidak Boleh Dibiarkan
Capaian Jatim berbanding terbalik dengan defisit perdagangan Indonesia di seluruh daerah. Secara nasional, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 mencatat surplus sebesar USD 4,3 miliar.
Kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 itu melanjutkan tren positif bulan-bulan sebelumnya. BPS mencatat neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus USD 15,38 miliar sepanjang periode Januari hingga Mei 2025, atau naik USD 2,32 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, nilai ekspor sepanjang Januari-Mei 2025 tercatat USD 111,98 miliar, lebih tinggi dibandingkan impor yang mencapai USD 96,60 miliar. Dengan capaian ini, Indonesia telah mencatatkan surplus selama 61 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.