JATIMTIMES - Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur (Jatim) Abdul Halim geram dengan pengerusakan fasilitas publik berupa halte bus Trans-Jatim di sejumlah tempat baru-baru ini. Terlebih, pengerusakan tersebut bukan baru pertama terjadi.
Halim prihatin kejadian serupa kembali terulang. "Dulu, kasus serupa pernah terjadi di Madura. Ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera ditangani,” ujar Abdul Halim, Rabu (9/7/2025).
Baca Juga : Hotel Masih Lesu! PHRI Kota Batu Sebut Dampak Kebijakan Buka Blokir Anggaran Pemerintah Belum Signifikan
Lebih lanjut, legislator Fraksi Partai Gerindra itu akan membahas perkara ini dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim. Sebagai mitra Dishub Jatim, Komisi D ingin meminta penjelasan menyeluruh terkait insiden tersebut, termasuk mendalami penyebab terjadinya aksi perusakan.
Ia menilai, bisa jadi pengerusakan sengaja dilakukan oleh oknum-oknum yang terganggu dengan adanya Trans-Jatim. Menurut dia, sudah jamak sejak dulu ada upaya vandalisme apabila akan ada koridor baru.
“Tentu ada persoalan sosial yang menjadi latar belakang. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tandas legislator asal Dapil Jatim XIV (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep) itu.
Ia menjelaskan, kehadiran layanan Trans-Jatim telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi kemacetan dan menekan angka kecelakaan lalu lintas. Meski demikian, ia menilai bahwa setiap penambahan koridor seharusnya disertai proses sosialisasi yang matang.
"Pengusaha angkutan yang memiliki trayek serupa juga perlu dilibatkan dalam dialog. Jangan sampai penambahan layanan justru menimbulkan ketegangan di lapangan," katanya.
Di sisi lain, ia mendorong Dishub Jatim lebih aktif mengambil langkah antisipatif. "Saya kira perlu adanya langkah preventif yang awal kali wajib dilakukan oleh Dishub Jatim dan khususnya pihak operator,” lanjut Abdul Halim.
Ia menambahkan, pihaknya juga berencana mengundang para pengusaha angkutan untuk berdialog guna memperoleh pandangan langsung dari para pelaku usaha. “Sementara yang existing perlu diajak duduk bersama,” urainya.
Baca Juga : Rokok Ilegal Makin Marak! Satgas Nasional Siap Gempur Sampai ke Akar, Jatim Jadi Fokus
Sebagai informasi, aksi perusakan fasilitas Trans-Jatim kembali terjadi dan terekam kamera pengawas (CCTV). Rekaman insiden tersebut diunggah melalui akun resmi Instagram @officialtransjatim.
Dalam keterangan unggahan itu disebutkan bahwa pengerusakan terjadi di koridor II dan telah berlangsung sebanyak tiga kali oleh pelaku yang sama, yakni seorang pria yang mengendarai sepeda motor Honda Supra.
Kejadian pertama berlangsung pada 9 Mei 2025 di halte Kemendung 1, saat pelaku melempar batu ke arah halte. Selanjutnya, pada 18 Juni 2025, pelaku merusak kaca pintu halte Bypass Timur 2 menggunakan celurit. Terakhir, pada 5 Juli 2025 pelaku memukul kaca pintu halte Trosobo Pos 2 dengan linggis.
Pihak manajemen Trans-Jatim meminta masyarakat yang mengenali pelaku untuk segera melaporkan kepada pengelola atau aparat penegak hukum. “Mohon kerja samanya kepada seluruh Sobat Jatim yang menemui pelaku tersebut untuk segera meringkus dan melaporkan kepada kami atau pihak berwajib terdekat,” demikian bunyi imbauan dalam unggahan tersebut.