JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah bersiap untuk merelokasi ratusan pedagang Pasar Gadang. Para pedagang yang akan direlokasi ini, adalah pedagang yang memiliki lapak di lahan yang tidak sesuai.
Yakni berada di sisi selatan ruas jalan Pasar Gadang. Informasi didapat, para pedagang ini mendirikan lapak di lahan yang seharusnya berfungsi sebagai jalan raya.
Baca Juga : Pembayaran Digital QRIS di Sentra PKL Alun-alun Kota Batu Banyak yang Tak Difungsikan Optimal
Pantauan di lokasi, di sisi selatan ruas jalan Pasar Gadang ini terdapat berbagai lapak. Seperti buah-buahan, sayur-sayuran, pedagang serta pedagang komoditas bahan pangan lain dalam jumlah grosir.
Para pedagang ini rencananya akan direlokasi di sisi selatan Pasar Gadang. Dalam hal ini, Pemkot Malang menargetkan bahwa relokasi akan rampung dalam waktu sekitar 3 bulan.
"Kita harapkan 1-3 bulan untuk pindah. Mereka kan mandiri, bangun dan bongkar sendiri," ujar Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Rabu (9/7/2025).
Informasi didapat JatimTIMES, ada sekitar 686 pedagang yang bakal direlokasi. Rencsnanya, ratusan pedagang ini akan menempati tempat relokasi selama 3 tahun.
Pasalnya, dalam hal ini Pemkot Malang juga sembari melakukan penataan di kawasan Pasar Gadang. Sehingga, jika penataan sudah rampung, para pedagang diharapkan dapat kembali.
"3 tahun. Saya kan sedang berupaya menyelesaikan persoalan Pasar Gadang. Jadi kalau ini Pasar Gadang sudah selesai, mereka juga bisa kembali," terang Wahyu.
Baca Juga : Pacar Sendiri Jadi Pembunuh: Dita Dihabisi dan Ditinggal di Pinggir Jalan Blitar
Sementara itu, penertiban tersebut dimaksudkan sebagai langkah awal dalam menata kawasan Pasar Gadang. Terutama untuk mengembalikan fungsi jalan yang selama ini kurang optimal sebagai akses lalu-lintas.
Saat ini, aktivitas di Kawasan Pasar Gadang terkesan semrawut. Lalu-lintas pengguna jalan harus beradu dengan aktivitas para pedagang yang melakukan bongkar muat dengan kendaraan truk besar.
Hal tersebut kerap menyebabkan arus lalu-lintas menjadi macet. Belum lagi kondisi jalan yang banyak berlubang. Selain itu, genangan air sisa hujan maupun sisa pedagang, kerap membuat pasar menjadi terkesan kumuh.
"Ini kan jalan utama supaya gak macet. Jalannya kita perbaiki supaya aksesbilitas lebih lancar. Karena ini ada keruwetan akses jalan mulai jembatan sampai di perempatan," pungkas Wahyu.