JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi membuka dan memberikan pesan penting dalam kegiatan konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Malang masa bakti XXII tahun 2020-2025 yang mengusung tema "Menguatkan Soliditas dan Solidaritas Melalui Kompetensi Anggota yang Berkualitas".
Di mana dalam konferensi yang digelar di Gedung PGRI Kabupaten Malang ini dihadiri oleh Wakil Ketua 2 PGRI Jawa Timur Dwi Retnani Srinawarti, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang Sahid, Ketua PGRI Kabupaten Malang Dwi Sucipto bersama para pengurus serta para pengurus dari masing-masing cabang PGRI se-Kabupaten Malang.
Baca Juga : Nila Sumberporong: Pemkab Malang Janji 4 Ton Pakan, Ini Syaratnya
Bupati Malang HM. Sanusi menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas digelarnya konferensi PGRI Kabupaten Malang. Menurut Sanusi, konferensi PGRI Kabupaten Malang merupakan kegiatan yang rutin digelar dan berjenjang untuk menentukan ketua baru, mengevaluasi laporan pertanggung jawaban pengurus selama lima tahun ke belakang, serta menyusun program kerja untuk kepengurusan lima tahun ke depan.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Malang saya mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya konferensi PGRI Kabupaten Malang pada hari ini. Mudah-mudahan seluruh rangkaian kegiatan dapat diikuti dengan sungguh-sungguh oleh para peserta agar nantinya dapat berjalan dengan lancar," ujar Sanusi dalam sambutannya, Sabtu (5/7/2025).
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengatakan, selama dirinya menjabat sebagai Bupati Malang, tidak pernah memiliki keinginan untuk mendapatkan penghargaan. Tetapi, kebiasaan baik sejak saat masih di pondok pesantren hingga di perguruan tinggi selalu ia lakukan. Yakni berbuat baik dan bermanfaat untuk orang banyak sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi "khoirunnas anfa'uhum linnas" yang memiliki arti "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain".
"Ketika membicarakan manfaat untuk kehidupan ini, sejarah sudah membuktikan orang yang memberikan sesuatu kepada orang yang lain yang bermanfaat, itu menurut Rasulullah, menurut Al-Qur'an itu hanya ilmu. Maka pendidik inilah yang terbaik dalam menjalankan perintah Allah Subhanahuwata'ala," jelas Sanusi.
Pejabat publik yang dulunya pernah menjadi guru di era 1980-an ini menyampaikan, bahwa Allah Subhanahuwata'ala akan mengangkat derajat seorang manusia yang beriman dan berilmu. Menurut Sanusi, seseorang tidak bisa mendapatkan ilmu itu sendiri, kecuali ada yang mengajarkan yakni guru.
"Ilmu ini tidak dapat didapatkan sendiri kecuali ada yang mengajarkan. Yang mengajarkan adalah seorang guru. Amal yang tidak akan berhenti adalah amal para guru sampai hari kiamat," kata Sanusi.
Baca Juga : Ketua RW dan Lurah di Merjosari Bakal Tampil Jadi Aktor Ludruk, Bawakan Kisah Asal-Usul Merjosari
Di hadapan ratusan anggota PGRI Kabupaten Malang, Sanusi menyampaikan bahwa terdapat tiga amalan yang pahalanya akan terus mengalir meskipun orang yang melakukannya telah meninggal dunia. Yakni shadaqah jariyah yang digunakan untuk kepentingan perjuangan dan orang banyak. Seperti untuk pembangunan masjid, musala, jalan serta fasilitas umum yang dapat memberikan manfaat orang banyak.
"Lalu ilmu yang bermanfaat. Jadi ketika ilmu yang diberikan oleh para guru dijalankan oleh murid-murid, maka perbuatan baik yang dilakukan oleh para murid itu pahalanya mengalir ke murid dan ke gurunya," ujar Sanusi.
Terakhir adalah anak-anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya, baik saat masih hidup maupun saat sudah meninggal dunia. Ketiga hal itu menjadi penekanan Sanusi kepada para seluruh guru yang hadir dalam kegiatan konferensi PGRI Kabupaten Malang.
