JATIMTIMES - Kabupaten Blitar kembali menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Selasa, 8 Juli 2025, Wakil Bupati Blitar Beky Herdihansah bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan kunjungan langsung ke sejumlah pelaku usaha peternakan ayam petelur.
Turut mendampingi, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Eko Susanto, yang memastikan dukungan teknis dan koordinasi lapangan berjalan optimal.
Baca Juga : Indonesia Gabung BRICS, Apakah Kita Akan Tinggalkan Dolar?
Kunjungan tersebut bukan sekadar agenda seremonial. Beky menegaskan, langkah ini merupakan kelanjutan dari perhatian pemerintah pusat, khususnya setelah kunjungan Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Pemerintah Kabupaten Blitar, kata Beky, ingin memastikan kondisi terkini para peternak di lapangan, sekaligus menjaga stabilitas produksi ayam petelur.
“Kita menyuplai sekitar 30 persen kebutuhan nasional. Itu angka yang besar dan strategis. Maka, menjaga populasi dan produksi ayam petelur menjadi hal yang tak bisa ditawar,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan program pangan bergizi dan ketahanan pangan nasional sangat ditentukan oleh keberlangsungan rantai produksi di daerah. Kabupaten Blitar, dengan jaringan peternaknya yang kuat, menjadi simpul penting dalam pasokan protein hewani, terutama daging ayam dan telur, ke berbagai wilayah di Indonesia.
Tak hanya meninjau, kunjungan itu juga menjadi forum komunikasi dua arah antara pemerintah dan peternak. Beky menyebut, pemerintah ingin mendengar langsung kendala dan kebutuhan para pelaku usaha. “Supaya kita bisa merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan tidak bersifat asumtif,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Eko Susanto menyampaikan bahwa kunjungan dilakukan ke tujuh lokasi peternakan selama dua hari. Ini merupakan respons langsung atas mandat dari Wakil Presiden terkait penguatan program MBG (Menuju Bangsa Bergizi) dan pengendalian inflasi pangan.
Baca Juga : Anggaran Terbatas, Shuttle Bus Wisata Belum Siap Mengaspal di Kota Batu, Pemkot Tunggu Pihak Ketiga
“Pemerintah pusat memberi amanat, dan kami di daerah wajib menjalankan. Kunjungan ini adalah wujud dukungan konkret dari Pemkab Blitar agar produksi tetap stabil dan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” kata Eko.
Ia juga menjelaskan, selain pemantauan, pemerintah daerah turut menyiapkan skema pendampingan teknis dan penyediaan pakan agar produksi tidak terganggu oleh faktor-faktor eksternal, seperti fluktuasi harga atau wabah penyakit.
Komitmen ini menegaskan posisi Kabupaten Blitar bukan sekadar sebagai sentra produksi, melainkan sebagai penyangga utama ketahanan pangan nasional. Pemerintah daerah memastikan, urusan ketersediaan telur dan daging ayam tidak hanya menjadi tanggung jawab pusat, tetapi juga dikerjakan serius di tingkat lokal.