JATIMTIMES - Seorang pedagang mendadak ditemukan meninggal di area Pasar Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Senin (7 Juli 2025). Korban diketahui bernama Rini Astuti (60) warga Dusun Tambaksari, Desa Jatisari, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan, sebelum ditemukan meninggal, korban sempat mengeluh sakit. Sebelumnya, korban juga diketahui baru keluar dari kamar mandi yang ada di pasar dan sempat berbincang dengan sesama pedagang.
Baca Juga : Polisi Cari Pikap Yang Melarikan Diri setelah Kecelakaan Maut di Tulungagung
"Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat pamit ke kamar mandi lalu duduk di bawah tangga kantor pasar. Saat itu korban dalam kondisi lemas, beberapa saat kemudian napasnya terlihat berat dan tiba-tiba tidak sadarkan diri,” ujar Bambang, Senin (7/7/2025) malam.
Wati Asih salah satu saksi menyebut, korban memang sempat mengeluh sakit sejak Senin (7/7/2025) pagi. Namun, korban menolak ke dokter saat mendapatkan saran untuk berobat.
Belakangan diketahui, korban menolak untuk segera pergi ke dokter lantaran berniat menyelesaikan pembayaran beras terlebih dulu. "Tak lama setelah itu, korban terlihat lemas dan akhirnya meninggal dunia," ujar Bambang.
Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian. Petugas Polsek Pakisaji yang menerima laporan segera menuju ke lokasi.
Mengetahui kondisi korban yang tak sadarkan diri, polisi kemudian berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Pakisaji serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang untuk melakukan evakuasi.
"Petugas langsung mendatangi lokasi untuk mengamankan area, serta membawa korban ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kanjuruhan untuk penanganan medis,” imbuhnya.
Baca Juga : IHSG Tembus 6.900! Tapi Rupiah Justru Melemah ke Rp 16.239 per Dolar AS
Sebelum dievakuasi ke rumah sakit, dokter dari Puskesmas Pakisaji juga sempat memeriksa kondisi korban. Berdasarkan hasil keterangan saksi dan pemeriksaan awal tim medis beserta pihak kepolisian, korban meninggal karena kondisi yang wajar.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun tetap kami lakukan penanganan sesuai dengan prosedur termasuk mengevakuasi korban ke rumah sakit,” terang Bambang.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi maupun visum terhadap jenazah korban. Pihak keluarga juga telah menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi yang turut diketahui oleh Kepala Desa Jatisari. "Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka dengan pengawalan dari pihak kepolisian," pungkas Bambang.