JATIMTIMES - Sejumlah fraksi DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) menyoroti insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam. Dalam rapat paripurna, Senin (7/7/2025), fraksi-fraksi DPRD Jatim menyampaikan sejumlah catatan terkait insiden itu.
Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya tetap jadi sorotan meski rapat paripurna tersebut sebenarnya digelar dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi dan pengambilan keputusan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMPD) Jatim Tahun 2025-2029.
Baca Juga : DPRD Surabaya Dorong Shelter Khusus Anak Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum
"Sebelum kami menyampaikan pendapat akhir fraksi, perkenankanlah kami menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya," demikian diungkapkan juru bicara (jubir) Fraksi PDIP DPRD Jatim Yordan M Batara-Goa.
Ia menambahkan, Fraksi PDIP menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Ia turut mendoakan, semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan.
"Kami juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah, Basarnas, TNI AL, Polri, dan tim SAR gabungan dalam proses pencarian dan evakuasi. Kami berharap investigasi menyeluruh yang kini tengah dilakukan dapat mengungkap penyebab musibah ini, sekaligus menjadi evaluasi penting bagi peningkatan standar keselamatan pelayaran nasional," imbuh Yordan yang berasal dari Dapil Surabaya ini.
Hal senada disampaikan oleh jubir Fraksi Partai Demokrat Rasiyo. Ia menegaskan, Fraksi Partai Demokrat turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas terjadinya tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025, saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
"Semoga Tuhan Yang Maha Esa, memuliakan para korban jiwa, serta memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkannya," tutur Rasiyo.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa peristiwa ini harus menjadi tonggak perbaikan menyeluruh dalam manajemen kepelabuhanan dan pelayaran. Apalagi terungkap bahwa secara administratif terdapat kelemahan mendasar dimana jumlah penumpang dan manifes yang ada tidak menunjukkan validasi yang akurat, antara jumlah penumpang dan manifesnya tidak sinkron.
"Tata kelola kepelabuhanan demikian itu membuktikan masih sangat lemahnya pendataan penumpang. Hal ini jelas membutuhkan perbaikan mendasar agar peristiwa ini tidak terulang lagi di kemudian hari. Keselamatan penumpang adalah yang pertama dan utama dalam setiap pelayanan publik jasa angkutan umum, baik armada di laut, darat maupun udara," tegasnya.
Baca Juga : Sekeluarga Ditabrak Pickup di Kawasan Hutan Baluran Situbondo, Dua Balita Tewas dan Orang Tua Luka-Luka
Jubir Partai Gerindra Farid Kurniawan Aditama juga menyampaikan hal serupa. "Sebelum kami bacakan sikap politik fraksi kami, izinkan terlebih dahulu kami segenap keluarga besar Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Timur, menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025," paparnya.
"Kami turut berduka atas korban jiwa yang ditimbulkan dalam peristiwa ini. Kami juga menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh tim SAR, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan yang bekerja keras dalam proses evakuasi dan penanganan darurat," lanjut Farid Kurniawan.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam rapat paripurna, turut mengulas insiden ini, sebelum dia membacakan pendapat akhir gubernur atas Raperda tentang RPJMD 2025-2029. Dikatakannya, sejak 3 Juli 2025 dini hari, Pemprov Jatim telah mengirim tim untuk membantu memberikan pertolongan secara terpadu bersama tim-tim lain yang sudah melakukan hal sama.
"Sampai dengan kira-kira jam 11.30 tadi, kami dapat update, yang sudah ditemukan dalam keadaan selamat ada 30 orang dan yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia ada 9 orang, total manifest yang tercatat 65 orang. Kita semua berduka atas hal ini," ungkap Khofifah.