JATIMTIMES - SMPN 1 Ngunut patut berbangga karena berhasil meraih prestasi Juara Harapan 2 dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS3N) cabang lomba Tari Kreasi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Tulungagung sebagai ajang untuk mengembangkan bakat seni dan kreativitas siswa.
SMPN 1 Ngunut lewat perlombaan ini mengirimkan lima siswa terbaik yang berasal dari dua jenjang kelas, yaitu kelas 7 dan 8. Mereka menampilkan sebuah tari kreasi berjudul Sapitan. Tari tersebut bukan sekadar pertunjukan gerak semata, melainkan memiliki makna mendalam yang menceritakan keseharian para pedagang ikan asap di pesisir pantai Tulungagung.
Baca Juga : Gubernur Jatim Teken MoU Dengan Barantin, Dirikan Instalasi Karantina Terpadu Pertama di Indonesia
Tari Sapitan menggambarkan bagaimana para pedagang ikan asap berjuang setiap hari demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Tarian ini juga mewakili semangat pagi para peedagang ikan yang memulai aktivitas sejak dini hari. Mulai dari menyiapkan ikan, membakar hingga memanggangnya, kemudian menjajakannya dari satu tempat ke tempat lain. Dalam tarian ini, tergambar pula kegigihan dan kerja keras para pedagang.
Menariknya, tari ini juga mengangkat sisi lain dari kehidupan para pedagang tersebut. Di balik kerja keras, ada juga cerita tentang persaingan. Terkadang muncul rasa iri hati ketika salah satu pedagang dagangannya lebih laris dari yang lain.
Pada akhirnya mereka tetap sadar bahwa mereka adalah saudara seperjuangan yang sama-sama berjuang di jalan rezeki yang sama. Selain bekerja keras, para pedagang ini juga tak pernah lupa berdoa agar usaha mereka selalu lancar.
Proses latihan untuk menyiapkan penampilan Tari Sapitan ini tidak instan. Sunarti, S.Pd, selaku pembina tari SMPN 1 Ngunut menjelaskan bahwa para siswa berlatih intensif sebanyak 12 kali pertemuan. Hal ini karena Tari Sapitan merupakan tari baru atau garapan baru yang belum pernah mereka bawakan sebelumnya.
Sunarti mengungkapkan bahwa latihan berjalan lancar meski ada tantangan tersendiri dalam membina para penari. “Tidak ada kesulitan, hanya butuh telaten karena tingkat kemampuan menari mereka tidak sama,” jelas Sunarti.
Ia menekankan bahwa kesabaran dan ketelatenan menjadi kunci agar semua siswa bisa menampilkan gerakan tari yang kompak dan sesuai konsep.
Kepala SMPN 1 Ngunut, Drs. Slamet Rihadi, M.Pd, juga memberikan apresiasi besar kepada seluruh siswa dan pembina. Lewat Sunarti, beliau berpesan agar para siswa tidak cepat puas dengan capaian saat ini. Menurutnya, masih banyak potensi dan peluang yang bisa diraih jika para siswa mau terus belajar dan mengasah kemampuan.
Baca Juga : Selama Porprov Jatim IX 2025, Volume Sampah Naik 5 hingga 10 Ton/Hari
“Semangat untuk terus belajar, jangan mudah puas karena di luar sana yang lebih bagus masih banyak. Asah terus kemampuan yang sudah ada untuk lebih baik dan lebih sukses,” pesan Slamet Rihadi melalui Sunarti.
Lima siswa yang terlibat dalam penampilan Tari Sapitan ini adalah Elsa Nur Aida A.P, Rahayu Fadillah, Fanya Yuanita A.C, Widia Ayu W, dan Ashiffa Zalzabilla R. Kelimanya dibimbing secara langsung oleh Alfin Nizar Ramadhani, yang menjadi pelatih tari untuk penampilan mereka di ajang FLS3N.
Kelima siswa tersebut mengaku bangga dapat berpartisipasi dalam lomba tari kreasi tingkat kabupaten ini. Meski belum berhasil meraih juara utama, mereka merasa pengalaman ini sangat berharga. Mereka bertekad untuk lebih semangat berlatih agar bisa menampilkan yang terbaik di kesempatan berikutnya.
Prestasi yang diraih SMPN 1 Ngunut ini menjadi bukti bahwa dukungan sekolah juga menjadi salah satu faktor penting dalam mendorong semangat siswa untuk terus mengembangkan bakat seni. Ke depan, SMPN 1 Ngunut berharap dapat terus aktif mengikuti berbagai lomba seni, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Harapannya, prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi siswa-siswi lain untuk berani berkarya dan tampil percaya diri menunjukkan bakat mereka.