JATIMTIMES - Musim kemarau diprediksi akan segera melanda Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di Indonesia berkisar antara Juli hingga Agustus 2025.
Pada musim kemarau yang sudah memasuki puncaknya, suhu akan mengalami peningkatan yang signifikan. Jika tubuh kekurangan cairan dan banyak beraktivitas di bawah sinar matahari secara langsung, maka tubuh akan rentan terkena dehidrasi maupun heat stroke.
Baca Juga : Update Klasemen Porprov IX Jatim 2025, Kota Malang Kumpulkan 77 Medali Emas
Diketahui, dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan, ditandai dengan gejala terasa di mulut, bibir, dan mata kering, sakit kepala, jarang buang air kencing, dan merasa lemas karena kekurangan energi.
Sementara heat stroke adalah kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu badan secara drastis, bisa mencapai 40 derajat Celcius atau bahkan lebih.
Untuk menghadapi suhu ekstrem saat puncak kemarau tiba, sobat JatimTIMES memerlukan persiapan yang matang, salah satunya dengan tahu harus melakukan apa saat musim kemarau tiba. Oleh karena itu, yuk simak beberapa tips yang disampaikan oleh dr. Ngabila berikut ini.
Tips Agar Tidak Mengalami Heat Stroke dan Dehidrasi Saat Puncak Kemarau Tiba
Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama menjelaskan, cuaca panas yang melanda Indonesia di pertengahan tahun memang membawa dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
“Mohon hindari dehidrasi, heat exhaustion, sampai penyebab terjadinya kematian,” kata Ngabila dilansir dari Antara, Rabu (2/7/2024).
Ia pun menyarankan agar masyarakat mencoba Gerus, atau Gerakan Minum Air Putih Tanpa Menunggu Haus, sebagai cara untuk meminimalisir resiko dehidrasi maupun heat stroke, dengan meminum 3-4 liter air atau setara dengan 12-16 gelas per hari.
Selain itu, ia juga menyarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi teh, kopi, dan minuman lain yang mengandung kafein karena dapat membuat tubuh lebih mudah haus dan buang air kecil.
Supaya tidak bosan meminum air putih, Ngabila menganjurkan untuk mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, apel, atau pir.
Ngabila menambahkan, jika ada anggota masyarakat yang mulai mengalami gejala lemas dan banyak berkeringat, boleh mengkonsumsi oralit yang disesuaikan dengan rekomendasi dokter dan tenaga kesehatan.
Baca Juga : Hasil Studi: Duduk Terlalu Lama Bikin Otak Rusak, Pentingnya Olahraga Fisik
Selain tips diatas, sobat JatimTIMES juga bisa mencoba beberapa tips lain dibawah ini yang dikutip dari laman resmi Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta:
Pakai Baju Ringan
Pakaian dengan material yang ringan membuat kulit mudah bernafas dan membantu mengurangi jumlah keringat.
Hindari Sinar Matahari Secara Langsung
Paparan sinar matahari secara langsung dan terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang bisa menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko penyakit stroke.
Pakai Topi dan Tabir Surya
Tabir surya dari berbagai merek bisa menjaga kulit Anda dari efek sinar matahari yang berbahaya.
Mandi secara Teratur
Mandi teratur tidak hanya akan menghindarkan Anda dari keringat berlebih, namun juga membantu mendinginkan suhu tubuh.
Konsumsi Makanan Sehat
Mengkonsumsi makanan yang sehat seperti buah dan sayur adalah cara terbaik untuk meningkatkan imun tubuh, sehingga tubuh tidak gampang terkena penyakit saat cuaca ekstrim.