JATIMTIMES - Pelajar dari sekolah-sekolah di Kota Batu turut andil dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025. Salah satunya siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Batu, Akhben Gerry Mustofa. Ia berhasil mengukir prestasi dengan meraih medali pada Cabor Triathlon.
Untuk diketahui, Cabor Triathlon termasuk cabang olahraga baru yang dipertandingkan di Porprov IX Jatim 2025. Yakni olahraga kombinasi antara berenang, bersepeda, dan lari. Cabor tersebut binaan Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Kota Batu.
Baca Juga : Tan Hana Dharma Mangrwa, Pataka Polda Jatim yang Berarti Tak Mendua
"Satu lagi cabang olahraga baru di bawah naungan KONI Kota Batu kembali mempersembahkan medali, dari atlet muda Kota Batu," ujar Ketua Komite Olehraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu Sentot Ari Wahyudi, Minggu (29/6/2025).
Total sementara Cabor ini mempersembahkan 2 medali perunggu untuk Kontingen Kota Batu. Raihan medali perunggu salah satunya didapatkan oleh Muhammad Ainur Ridho Romadhon - Davin Lazarus Wijaya Kusuma yang meraih medali perunggu dari nomor Estafet Aquatlo.
Satu medali selanjutnya oleh Akhben Gerry Mustofa dari nomor Duathlon Putra. Ia adalah Siswa kelas XI-F MAN Kota Batu. "Selamat untuk para juara," seru Sentot.
Menurut informasi, sempat terjadi drama dalam penentuan juara pada nomor yang diikuti oleh Akhben Gerry Mustofa. Di mana salah satu peserta harus didiskualifikasi karena tidak memakai chip.
Hasil Triathlon nomor Duathlon putra, sebelumnya diketahui medali emas diraih oleh Leadher Mathew dari Kota Probolinggo, perak oleh Ilham Irsyadul dari Kota Mojokerto, dan perunggu oleh Adya Abdi Pangestu dari Kota Kediri.
Hasil tersebut berubah total setelah diketahui atlet dari Kota Probolinggo di peringkat pertama kehilangan chip pencatat waktu. Hingga nilai atlet Kota Batu bergeser ke peringkat tiga meraih medali perunggu.
Baca Juga : Pemprov Jatim Godok Aturan SPP SMA/SMK Negeri, Puguh DPRD Tekankan Asas Keadilan
Sebagai informasi, seorang atlet triathlon bisa didiskualifikasi jika kehilangan chip pencatat waktu karena chip tersebut penting untuk mencatat waktu setiap segmen (renang, sepeda, lari) dan waktu transisi antar segmen. Jika tidak ada data waktu yang tercatat, atlet dianggap tidak menyelesaikan perlombaan.
Kepala MAN Kota Batu Farhadi turut berkomentar, ia berharap agar pelajar yang berlomba dalam Porprov selalu menjunjung sportivitas. Seperti halnya yang terjadi pada Akhben, siswanya. Akhben yang semula juara 4, posisinya diuntungkan dengan anulir peraih medali emas lantaran diskualifikasi salah satu juara lain.
"Selamat dan sukses selalu untuk ananda Akhben. Semoga menjadi motivasi dan inspirasi untuk siswa yang lain," ungkapnya.
Farhadi menyampaikan rasa bangganya bahwa prestasi siswa MAN tidak hanya akademik. Namun juga non akademik dadi olahraga. "Banyak cara orang menjadi sukses bisa melalui akademis maupun non akademis," tutup Farhadi.