Hubungan antara Aryna Sabalenka dan Coco Gauff sempat memanas setelah final French Open 2025. Namun kini, keduanya menunjukkan isyarat perdamaian yang unik dan penuh makna: lewat sebuah video TikTok.
Setelah kalah dari Gauff di final Roland Garros, Sabalenka sempat melontarkan komentar yang menyakitkan. Ia menyebut laga tersebut sebagai "final terburuk yang pernah saya mainkan" dan mengatakan bahwa dirinya kalah bukan karena Gauff bermain lebih baik. Bahkan, Sabalenka menyiratkan bahwa jika Iga Swiatek yang menaklukkannya di semifinal berhasil melaju ke final, Swiatek akan lebih pantas menang dibanding Gauff.
Baca Juga : PCX160 Roadsync Fest Siap Guncang Situbondo, Catat Tanggalnya!
Namun beberapa pekan setelahnya, Sabalenka memilih untuk meminta maaf. Tak hanya secara pribadi, permintaan maaf itu juga disampaikan lewat video TikTok yang mereka buat bersama. Dalam keterangan videonya, tertulis: "TikTok dances always had a way of bringing people together." Dikutip dari TheGuardian, Sabalenka mengatakan, "Saya melakukan apa yang saya lakukan. Saya mendapat apa yang saya pantas dapatkan, saya percaya itu. Saya tidak berniat menyinggung dia. Saya hanya benar-benar kecewa pada diri sendiri dan terbawa emosi. Saya benar-benar kehilangan kendali. Tentu saja dia punya rasa hormat saya. Dia tahu itu. Saya senang dia bilang: 'Ya, tidak masalah, jangan khawatir.'"
Gauff pun menanggapi dengan dewasa. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam atas pernyataan Sabalenka. "Jelas, beberapa orang mengkritik apa yang dia katakan dalam pidatonya," ujar Gauff dikutip dari TheGuardian. "Saya tidak terlalu peduli dengan itu karena saya tahu bagaimana rasanya. Saya paham maksud dari apa yang dia coba sampaikan. Hari itu memang sangat buruk kondisinya. Saya juga merasa tidak bermain baik, jadi saya mengerti. Beberapa komentar di media memang agak mengejutkan. Tapi saya bukan orang yang suka menyimpan dendam. Saya bilang ke orang-orang terdekat saya: 'Kalau dia minta maaf, saya akan baik-baik saja dan kita bisa lanjut.' Dan dia melakukannya. Ketika saya melihatnya sebelum latihan bersama di Wimbledon, dia minta maaf lagi. Semua sudah berlalu. Saya kenal Aryna. Kami sudah cukup akrab sebelumnya, jadi menerima permintaan maaf itu tidak sulit."
Kini, keduanya sama-sama menjadi unggulan teratas di Wimbledon 2025. Ada kemungkinan mereka akan kembali bertemu di final. Sabalenka pun mengakui bahwa dirinya siap menghadapi Gauff lagi, dengan semangat untuk membuktikan bahwa ia telah belajar dari pengalaman. "Saya ingin menghadapi Coco. Semoga saya menang, jadi apa pun yang saya katakan tak lagi jadi masalah. Tapi saya tidak ingin kalah demi menunjukkan bahwa saya sudah belajar. Jadi mungkin saya tidak ingin bertemu Coco di final. Tapi kalau dia sampai di sana, saya senang, karena saya ingin balas dendam," katanya dikutip dari TheGuardian.
Dengan hubungan yang kembali membaik dan semangat kompetisi yang tinggi, pertarungan antara Sabalenka dan Gauff di Wimbledon bisa menjadi salah satu momen paling ditunggu musim ini.