free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Wanita Muda Terlindas Truk usai Disenggol Ledok di Blitar

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Petugas dan warga mengevakuasi jenazah seorang wanita yang tewas terlindas truk di Jalan Ir Soekarno, Jatimalang, Kota Blitar, Sabtu (17/5/2025). Korban diketahui terjatuh setelah disenggol kendaraan ledok yang kemudian kabur meninggalkan lokasi. Polisi masih memburu pelaku. (Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Suasana Jalan Ir Soekarno, Jatimalang, Kota Blitar, mendadak mencekam siang itu. Sabtu (17/5/2025), sekitar pukul 10.50 WIB, suara benturan keras diikuti jeritan warga memecah ketenangan. 

Seorang perempuan muda berinisial SR (26), warga Garum, kehilangan nyawa secara tragis. Tubuhnya terlindas ban depan truk bermuatan pasir dan terseret sejauh 15 meter. Korban tewas di tempat, tubuhnya dalam kondisi mengenaskan.

Baca Juga : PCX160 Gen-Z School Movement: Sinergi Edukasi dan Eksplorasi Bakat Siswa SMAN 1 Banyuwangi

Peristiwa maut itu melibatkan tiga kendaraan: truk pasir, sepeda motor yang dikendarai korban, serta satu kendaraan ledok. Ketiganya sama-sama melaju dari arah utara ke selatan, menyusuri ruas padat Jalan Ir Soekarno yang dikenal rawan karena sempit namun ramai kendaraan berat.

Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Blitar Kota, Ipda Suratno, korban saat itu tengah berusaha menyalip truk pasir yang dikemudikan pria berinisial M (44), warga Kademangan. “Korban mencoba mendahului dari sisi kanan, tapi dari belakangnya melaju kendaraan ledok yang juga ingin menyalip truk,” ujar Suratno.

Nahas, ruang gerak di sisi kanan begitu sempit. Ledok yang diduga melaju dalam kecepatan cukup tinggi tak mampu menjaga jarak aman.

“Terjadi benturan antara motor korban dan kendaraan ledok. Korban terjatuh ke kiri, langsung masuk ke kolong truk dan terlindas ban depan,” jelas Suratno.

Warga sekitar yang menyaksikan kejadian hanya bisa terpaku. Beberapa langsung berlari mendekat, tapi tak banyak yang bisa dilakukan. Korban sudah tak bernyawa, tubuhnya nyaris tak dikenali.

Ironisnya, setelah menyebabkan kecelakaan maut itu, sopir ledok tak menunjukkan iktikad baik. Bukannya berhenti, ia justru tancap gas meninggalkan lokasi. Polisi menyebut sopir tersebut kabur dan kini masuk dalam pencarian.

“Usai kejadian, sopir ledok tidak berhenti, malah melarikan diri. Kami sedang memburu pelaku. CCTV di sekitar lokasi sudah kami cek untuk mengidentifikasi kendaraan dan identitas pengemudi,” tambah Suratno.

Dugaan sementara, kecelakaan ini dipicu kurangnya konsentrasi pengemudi ledok. Polisi menilai pengemudi tak memperhatikan ruang gerak dan situasi lalu lintas saat menyalip sehingga menyebabkan tabrakan beruntun yang merenggut nyawa.

Situasi di lokasi sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Petugas dari Satlantas Polres Blitar Kota turun tangan, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengatur lalu lintas yang sempat macet total. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Mardi Waluyo untuk proses identifikasi dan visum.

Baca Juga : Ratusan Pelajar Bersaing di Bupati Cup Atletik Magetan, Dispora Minta Perhatian DPRD untuk Benahi GOR

Sementara itu, sopir truk pasir yang terlibat dalam peristiwa ini kini tengah dimintai keterangan oleh polisi. Meski bukan penyebab utama, keberadaan kendaraan truk dalam peristiwa tragis ini menjadi bagian dari puzzle yang harus disusun petugas guna mengungkap kronologi secara utuh.

Kecelakaan tragis ini menambah panjang daftar korban lalu lintas di Blitar. Polisi mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru saat berkendara. Kecepatan bukan segalanya, karena di balik gas yang ditekan, bisa saja ada nyawa yang terenggut.

“Satu detik lengah di jalan bisa mengubah segalanya. Jangan sampai ada korban berikutnya,” tandas Ipda Suratno.

Hingga berita ini diturunkan, petugas terus melakukan pengejaran terhadap sopir ledok yang kabur. Nama dan nomor kendaraan sudah dikantongi. Polisi pun mengimbau kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri sebelum tindakan hukum lebih tegas diberlakukan.

Nyawa melayang di jalan bukan hanya derita keluarga korban, tapi juga cambuk bagi semua pengguna jalan: jangan sembrono karena maut bisa datang tanpa aba-aba.